ChanelMuslim.com – Pentingnya orang tua mengetahui dan memperhatikan tumbuh kembang anak di 1000 hari pertama kehidupannya (9 bulan dalam kandungan dan 2 tahun pertama).
Masa tersebut disebut sebagai periode emas perkembangan anak, dimana mereka mengalami pertumbuhan yang sangat cepat, terutama pada pertumbuhan otaknya.
Oleh karena itu orang tua harus memperhatikan dengan serius perkembangan anak di periode emasnya ini.
Setelah usia 2 tahun perkembangan otak anak telah berkembang hingga 80%. Itu artinya jika telah melewati 2 tahun akan sulit mengejar ketertinggalan apabila ada periode sebelumnya. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan otak anak di masa dewasanya.
Baca Juga: Kebutuhan Zat Besi Penting bagi Anak
Memastikan Anak Tidak Kurangan Zat Besi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupannya
Salah satu nutrisi yang penting untuk perkembangan otak anak adalah zat besi.
Zat besi merupakan salah satu dari mikro nutrisi yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Yaitu untuk meningkatkan motorik anak, meningkatkan sistem imunnya dan perkembangan otaknya.
Menurut dr. Rony Tamba. Sp. A ada beberapa cara untuk memastikan anak tidak mengalami kekurangan zat besi dalam 1000 hari pertama kehidupannya.
Status zat besi anak pada 1000 pertama kehidupannya dipengaruhi oleh beberapa hal:
Yang pertama: Cadangan zat besi anak pada saat lahir
Ini dipengaruhi oleh zat besi yang ada pada ibunya. Transfer zat besi ini banyak dilakukan pada saat di dalam kandungan melalui plasenta.
Faktor yang mempengaruhi zat besi pada ibunya bisa dilihat pada beberapa hal berikut ini:
- Kondisi ibu saat menstruasi
- Kontrasepsi yang dipakai
- Jumlah kehamilan, apakah yang pertama atau yang kesekian kali berpengaruh pada zat besi ibu.
- Merokok atau tidak.
- Sumber makanan ibu harus mencukupi jumlah zat besinya.
- Usia kehamilan, semakin prematur usia kehamilan maka semakin beresiko bayi mengalami anemia atau kekurangan zat besi, karena transfer zat besi banyak dilakukan di akhir trimester ke tiga yaitu sekitar usia 35 sampai 37 minggu.
- Berat badan bayi yang kecil juga beresiko mengalami anemia.
- Penjepitan tali pusar. Semakin cepat melakukan penjepitan tali pusar maka akan semakin cepat menghentikan transfer zat besi dari ibu kepada anak. Maka perlu dilakukan DCC (Delaying Cord Clamping) yaitu penundaan penjepitan tali pusar dengan membiarkan darah mengalir dari plasenta ke bayi selama beberapa menit dan berdampak baik bagi bayi. DCC ini dilakukan selama kurang lebih 2 sampai 3 menit.
- Jenis persalinan
Dengan demikian ibu, harus memperbaiki status kesehatannya pada saat hamil dengan melakukan konsultasi kepada dokter.
Yang kedua: Sumber zat besi
Sumber zat besi pada bayi usia 0-6 bulan ini berasal dari ASI atau susu formula, selain cadangan zat besi yang ia dapat pada saat masih dalam kandungan yang masih ada hingga ia berusia 6 bulan.
Ibu harus sangat perhatian dengan pemberian ASI pada anak usia ini untuk menghindari defisiensi zat besi.
Untuk bayi yang prematur bisa diberikan suplementasi saat usia 1 atau 2 bulan. Sedangkan untuk bayi yang lahir tepat waktu bisa diberikan pada saat usia antara 4 sampai 6 bulan.
Bayi diatas 6 bulan sudah tidak bisa mengandalkan cadangan zat besi pada ibu atau saat ia berada dalam kandungan, karena sudah habis oleh karena itu dibutuhkan tambahan lain dari makanan yaitu protein hewani.
Yang ketiga: Faktor yang meningkatkan penyerapan zat besi
Untuk meningkat penyerapan zat besi ini bisa dilakukan dengan mengkonsumsi buah dan sayur dimana terdapat kandungan vitamin C yang tinggi.
Segera beri buah dan sayur setelah anak makan untuk mempertemukannya dengan makanan yang mengadung protein yang telah dikonsumsi anak supaya penyerapannya maksimal.
Yang keempat: Faktor yang menghambat penyerapan zat besi
Hindari pemberian senyawa tanin seperti teh dan kopi pada anak karena dapat menghambat penyerapan zat besi. Juga hindari pemberian Phytat seperti gandum, kacang-kacangan, dan sumber nabati lainnya.
Yang lima: Keadaan kehilangan zat besi
Keadaan yang dapat menghilangkan zat besi yaitu infeksi, inflamasi, penyakit kronis, infeksi parasit. Semua ini menandakan bahwa anak terkena kuman, dimana kuman-kuman ini membutuhkan zat besi dalam pertumbuhannya, mereka akan mengambil zat besi yang ada pada anak. Ini menyebabkan anak mengalami kekurangan zat besi.
Demikian juga susu sapi biasanya menyebabkan anak mengalami inflamasi lokal dalam pencernaan bayi dimana bayi beresiko mengalami anemia atau defisiensi zat besi. [Ln]