ChanelMuslim.com – Hanum Rais tepat pada saat sebagian umat Islam akan menggelar Aksi Bela Islam Jilid II pada Jumat ,4 November 2016. Anak dari Amin Rais menulis tentang dirinya, Alquran , penantian buah hati selama sepuluh tahun dan Aksi Bela Alquran.
Berikut isi tulisan dari istri Rangga Al Mahendra di laman Facebook Hanum Rais :
Sepuluh setengah tahun aku berdoa dan yakin bahwa kata-kata Allah dalam Al Quran akan menjadi kenyataan. Aku hanya perlu bersabar pada permintaanku.
Akhirnya permohonan itu dikabulkan oleh Penitahnya. Dalam hitungan minggu seorang anak manusia yg telah kunanti 1 dasawarsa lebih akan lahir dari rahimku. InsyaaAllah.
.
Kupeluk Al Quran. Kudekap. Layaknya sahabat dekat. Dialah pelipur lara ketika batas kesabaranku hampir punah. Tetap berada disampingku ketika kepercayaan yang lain memudar. Ketika jarak pengharapan dan realita semakin menganga. Dia setia. Seolah, setiap hari ia berkata “Jangan putus asa, Allah pasti anugerahi seorang keturunan, Hanum.Tataplah aku. Pegang tanganku. Percaya padaku”.
Ialah seorang sahabat, yang bahkan kata ibu, bapak, dan suami saya: Jika semua orang tercintamu di dunia ini telah mendahuluimu ke alam baqa, termasuk kami, jangan pernah putus asa, Al Quran inilah sahabat dan temanmu abadi. Dialah sahabat yang tak pernah ingkar janji. Dengan membacanya hatimu tenang. Pikiranmu jernih. Hidupmu terarah. Kini janjinya telah terbukti. Dialah sahabat yang teruji bagi kami.
.
Tiba-tiba, seorang manusia yang tak tak pernah kukenal sebelumnya, mengatakan bahwa sahabat saya itu Pembohong. Penipu. Pendusta. Tanpa rasa canggung ia lantang berucap “Jangan mau DIBOHONGI sama AL QURAN”. Manusia itu berkata demikian, demi mempertahankan sesuatu yang nir: kekuasaan.
.
Perasaan mana yang tak tercabik-cabik? Siapakah dia yang bisa menistakan sahabat yang telah berjasa pada tahun-tahun kesuramanku? Tahun-tahun yg penuh kejatuhan, kegagalan, keterpurukan, even I felt desperately depressed dan hanya bisa bangkit ketika banyak kata-kata di dalamnya meyakinkanku untuk terus bertahan?
.
Maryam, Ali Imran, Hud, Nuh, Ibrahim, dan banyak bagian ‘tubuh’ sahabatku itu memastikan aku harus terus berdiri tegak, dengan pandangan ke depan, seraya memohon hanya kepadaNya serta berusaha utk seorang jabang bayi.
.
Tidak perlu menjadi radikalis-fundamentalis untuk tersayat hatinya. Tak perlu juga harus berjenggot panjang atau berjilbab, berjubah, atau berniqab untuk merasa sakit.
.
Tapi aku bisa apa tatkala aku berbadan dua penuh kepayahan? Aku tidak mungkin turun ke jalan atau berunjuk rasa membela sahabatku. Sahabatku itupun, dicela dinista dan diprasangka dia tetap diam. Sedikitpun tak meminta untuk dibela. Tapi aku tidak bisa. Mereka di luar sana juga tidak mampu. Milyaran dari mereka yang telah menikmati kepercayaan suci Al Quran.
.
Akhirnya, hanya inilah jihad seorang calon ibu yang tengah hamil tua untuk sahabatnya: sebuah persembahan film Islami yang berkisah tentang peradaban umat yang terbentuk karena Al Quran. Tentang perjalanan mengungkap warisan terbesar Islam di dunia. Inilah sebuah persembahan pada sahabat terbaik dan Penciptanya karena telah mewujudkan cita-cita kami berdua.
.
Dan, persembahan ini tak sekedar sebuah tontonan. Namun sebuah doa. Doa kepada seluruh umat yang hari ini bergerak oleh tangan malaikat dari seluruh penjuru. Untuk berdiri di depan sahabat terbaik mereka yang selama ini telah setia mendampingi kehidupan. Tanpa pernah mengeluh. Tanpa pernah putus asa. Dan tak sekalipun, dan takkan pernah, dan tak mungkin berbohong! Berdiri melawan kezaliman.
.
Dan…doa mereka yang terzalimi adalah semanjur manjurnya doa menembus langit.
.
-HanumSalsabielaRais-
Perempuan dari mata air surga.
.
Sumber : Facebook Hanum Rais
(jwt)