ChanelMuslim.com – Mengetahui macam-macam sifatul huruf sangat penting untuk kita agar bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Apabila sifatul hurufnya tidak benar, maka arti dalam Al-Qur’an juga akan berbeda.
Baca Juga: Jangan Asal Baca, Kenali Lima Tempat Keluarnya Huruf Hijaiah
Macam-macam Sifatul Huruf
Sama seperti makharijul huruf, sifatul huruf ini juga mudah dalam menghafalnya, tapi susah saat mempraktikannya.
Hal ini disampaikan oleh Ujang S.Ag. dalam acara “Saintek Bertilawah” yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi UIN Bandung Ahad, (31/10/2021).
Ujang menjelaskan bahwa sifatul huruf itu adalah suatu keadaan yang menetap atau melekat.
“Contohnya, Ro mempunyai sifat yang disebut dengan sifat takrir. Bergetar. Ketika tidak menggunakan sifat itu, maka tidak ada getaran,” ujarnya.
Contoh lain adalah dalam pengucapan Wawu. Ada yang disebut sifatul huruf lin atau layyin atau lembut. Jadi, mengucap wawu harus lembut atau tidak boleh ditekan.
Macam-macam pembagian sifatul hruuf itu ada lazimah atau sifat yang memiliki lawan dan ada juga sifat yang tidak memiliki lawan.
Sifat yang memiliki lawan ada jahr dan hams. Jahr itu tidak keluar napas, seperti Qo. Sementara hams itu mengeluarkan udara, seperti fa, tsa.
Kemudian, ada juga sifat syiddah dan rakhawah. Syiddah memiliki makna tertahannya suara, seperti ba, ta, ka, to, dal, ja, hamzah. Sementara itu, rakhawah adalah mengalirnya suara, hurufnya adalah selain syiddah itu.
Selain itu, ada juga isti’la dan istifal. Maksud isti’la adalah lidah terangkat ketika membaca sebagian huruf, seperti ja, so, dho, to, gha, qo, zo. Sedangkan istfal lidahnya tidak naik atau merendahnya lidah ketikw membaca, hurufnya selain yang disebutkan pada isti’la.
Ada juga ithbaq dan infitah. Ithbaq berarti terangkatnya lidah hingga menutup semua langit mulut. Hurufnya adalah so, do, to, zo. Sementara itu, infitah adalah tidak menutup semua langit-langit mulut.
Inhiraf dan takrir. Makna inhiraf, yaitu makhraj menyimpang ke makhraj lain. Takrir adalah gerakan berulang ketika membaca suatu huruf.
Baca Juga: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Bandung Selenggarakan Acara Saintek Bertilawah
Tidak ada Lawan
Selain sifatul huruf yang ada lawannya, macam-macam sifatul huruf lainnya adalah yang tidak ada lawannya.
Ada qalqalah, yaitu memantulkan bacaan. Contoh, ba, ja, dal, to, qo. Ada shafir yang maksudnya adalah berdesis. Harus ada bunyi sss saat membaca.
Selain itu, ada ghunnah yang hurufnya adalah nun serta mim sukun. Kemudian, al-hawi yang makhrajnya leluasa untuk mengeluarkan suara keras dibanding makhraj lain.
Terakhir, mad wal lin, huruf-huruf seperti ya, wawu, dan alif yang didahului kasrah, dhammah atau fathah.
Kang Ujang mengingatkan agar sungguh-sungguh dalam memakai komponen sifatul huruf di dalam pengucapan huruf. Jadi, tidak hanya makharijul huruf yang diperhatikan, tapi juga sifatul huruf.
“Ketika baca Al-Qur’an, kalau nggak pake sifatul huruf itu pasti ada yang beda. Kalau yang peka, ketika tidak sesuai dengan tajwid, ada yang kurang dan tidak enak kedengarannya,” ujarnya.
Saintek Bertilawah adalah acara yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung (UIN Bandung).
Acara ini diharapkan sangat bermanfaat untuk mahasiswa karena karena semua mahasiswa UIN, nantinya sebelum ujian komprehensif atau sebelum ujian skripsi itu diwajibkan untuk lulus tilawahnya.
Harapannya agar kegiatan-kegiatan seperti ini diperbanyak karena sangat bermanfaat terhadap pencapaian, baik jurusan maupun fakultas. [Cms]