ChanelMuslim.com – Studi baru yang dilakukan oleh para sosiolog di University of Minnesota menunjukkan bahwa warga Muslim merupakan kelompok masyarakat yang paling tidak disukai di Amerika Serikat.
Studi ini seakan menguatkan dugaan Islamofobia semakin meluas di negara-negara Barat usai serangkaian aksi teror yang diluncurkan oleh kelompok militan yang mengatasnamakan Islam dalam beberapa tahun terakhir.
Riset yang diikuti oleh 2.521 orang pada periode Februari 2014 hingga Maret 2016 ini menganalisis pandangan warga AS terhadap sejumlah kelompok agama dan suku minoritas. Studi ini menunjukkan bahwa tingkat ketidaksukaan warga AS terhadap kelompok Muslim meningkat hampir dua kali lipat, dari sekitar 26 persen dalam 10 tahun lalu, menjadi 45,5 persen pada 2016.
Di tengah meningkatnya isu imigrasi, pengungsi dan keamanan nasional akibat banyaknya ancaman serangan teroris di berbagai negara, studi ini menunjukkan bahwa hampir setengah dari para responden tidak ingin anak mereka menikah dengan warga Muslim.
Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan kondisi pada dekade sebelumnya, yakni hanya 33,5 persen responden yang berpendapat anak mereka sebaiknya tidak menikah dengan warga Muslim.
Studi ini juga menunjukkan bahwa kekerasan anti-Muslim melonjak, khususnya setelah serangan terhadap Menara Kembar World Trade Center pada 2001. Tren yang sama terjadi pada kelompok Sikh Amerika, yang sering dianggap bagian dari umat Muslim.
Profesor di Barnard College di New York, Hussein Rashid, mengatakan kepada Regilion News bahwa peningkatan intoleransi itu tercermin retorika politik saat ini.
“Dalam 10 tahun, publik akan memiliki persepsi yang lebih negatif tentang umat Muslim, Yahudi, gay, Latin, dan warga kulit hitam,” katanya.
“Ketika warga Amerika baru kini mulai terbentuk, dengan segala keanekaragamannya, ada respon reaksioner yang menginginkan bahwa warga Amerika seharusnya homogen,” ujarnya.
Selain tingginya tingkat ketidaksukaan kepada warga Muslim, studi ini menunjukkan tingkat ketidaksukaan kepada warga Yahudi, Latin dan keturunan Asia-Amerika juga meningkat, sekitar masing-masing 10 poin.
Warga yang mengaku tidak menganut agama apapun, atau kaum ateis menjadi kelompok masyarakat yang paling tidak disukai kedua di AS, karena mereka dianggap “kurang memiliki moral.”
Studi ini dirilis menyusul data dari Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) yang menunjukkan bahwa tahun 2016 merupakan salah satu tahun terburuk dalam kaitannya dengan meningkatnya insiden anti-masjid.[af/cnn]