ChanelMuslim.com – Museum patung lilin terkenal di London, Madame Tussauds, pekan ini membuka pos terdepan pertamanya di dunia Arab di Dubai. Museum berharap dapat menarik jutaan wisatawan ke Expo 2020.
Baca juga: Madame Croque, Resep Sarapan Pagi ala Prancis
Museum, yang mulai hadir pertama kali di London itu menawarkan 250 patung lilin tokoh terkenal yang menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya, juga memiliki cabang yang lebih kecil di AS, Eropa, dan Asia.
“Kami telah membuka pintu kami pada 14 Oktober tahun ini sangat dekat dengan Expo 2020,” Sanaz Kollsrud, manajer umum Madame Tussauds Dubai, mengatakan kepada AFP.
“Kami berharap banyak pengunjung lokal dan internasional yang datang. Kami telah memilih talenta-talenta yang relevan dan populer di kawasan ini.”
Cabang Dubai museum Madame Tussauds memajang 60 patung “bintang global”, termasuk sensasi sepak bola Lionel Messi dan penyanyi pop Rihanna. Dan sekitar 15 orang berasal dari wilayah tersebut termasuk bintang pop Lebanon Nancy Ajram dan Maya Diab.
Dengan cadangan minyak yang terbatas, emirat Dubai saat ini fokus pada pengembangan sektor pariwisata dan hiburan. Dubai mengandalkan Expo 2020 yang berlangsung selamai enam bulan – yang dibuka pada 1 Oktober setelah penundaan satu tahun – untuk menarik jutaan pengunjung dan meningkatkan ekonominya yang dilanda pandemi.
Museum Madame Tussauds ini pertama kali didirikan oleh pematung lilin Marie Tussaud.
Marie Tussaud (lahir 1761, wafat 1850), lahir sebagai Marie Grosholtz di Strasbourg, Prancis. Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk Dr. Phillippe Curtius, seorang dokter yang mahir dalam pembuatan patung lilin. Curtius mendidik Tussaud dalam seni patung lilin.
Pada tahun 1765, Curtius membuat patung lilin Marie-Jeanne du Barry, selir dari Raja Louis XV dari Prancis. Cetakan dari patung tersebut adalah benda tertua yang masih ada dari sejarah museum patung lilin ini.
Tussaud membuat patung lilin pertamanya, yaitu patung Francois Marie Arouet de Voltaire, atau yang lebih dikenal hanya dengan Voltaire, pada tahun 1777.
Tokoh-tokoh terkenal lainnya yang dipatungkannya antara lain Jean Jacques Rousseau dan Benjamin Franklin. Selama Revolusi Prancis ia membuat penutup wajah jenasah bagi para tokoh yang menjadi korban. Ia rela untuk mencari kepala-kepala para korban yang terputus ini di tengah-tengah timbunan jenasah agar bisa menyelesaikan penutup wajah jenasah ini dengan sempurna.[ah/afp]