CITA-CITA syahid yang tercapai. Seperti diketahui, syahid merupakan keinginan banyak dari kalangan sahabat yang hidup di zaman Rasulullah. Mereka mengharapkan mati syahid ketika berjuang di jalan Allah.
Baca Juga: Ali Hiroaki Kawanishi, Mualaf Jepang yang Bercita-cita Sebarkan Islam di Jepang
Cita-Cita Syahid yang Tercapai
Pada saat peperangan Yamamah berkecamuk, dan Salim Maula yang telah kehilangan tangan kanannya masih memiliki semangat tinggi.
Sekelompok orang-orang murtad mengepung dan menyerangnya.
Salim akhirnya roboh. Namun ruhnya belum mau meninggalkan tubuhnya yang suci, meskipun sampai perang usai dengan tewasnya Musailamah al-Kadzdzab dan kekalahan pasukannya. Perang usai dengan kemenangan kaum muslimin.
Ketika kaum muslimin mencari-cari pasukan mereka yang gugur, mereka mendapati Salim sedang sekarat. la bertanya kepada mereka, “Bagaimana nasib Abu Hudzaifah?”
Mereka menjawab, “Ia telah syahid.”
Ia berkata, “Baringkan aku di sampingnya.”
Salim tersenyum. Dan itulah senyumnya yang terakhir. Ia sudah berkata-kata.
Ia dan rekannya telah mendapatkan cita-cita yang mereka dambakan selama ini.
Keduanya masuk Islam bersama Hidup bersama, dan syahid bersama.
Sungguh, satu perjalanan hidup dan nasib yang menakjubkan.
Salim telah pergi menghadap Allah. Kaum muslimin kehilangan seorang tokoh besar yang sangat dikagumi Umar.
Sebelum meninggal dunia, Umar pernah berpesan, “Seandainya salim masih hidup, pasti aku serahi khalifah kepadanya, setelah kematianku.” [Cms]
Sumber : Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Ithishom