ChanelMuslim.com – Para Muslimah masa kini penjaga Al-Quds memiliki sifat yang sangat pemberani. Seperti diketahui, pada masa Shalahuddin Al Ayyubi melakukan pembebasan Baitul Maqdis, Muslimah sangatlah memiliki peran penting dalam pembebasan tersebut.
Baca Juga: Keterlibatan Muslimah dalam Kancah Sosial
Para Muslimah Masa Kini Penjaga Al-Quds
Tidak berhenti sampai di sana, saat ini, ketika Masjid Al-Aqsa dan Palestina sedang diserang penjajah, para Muslimah penjaga Al-Quds masa kini juga hadir untuk ikut berperan dalam menjaga Palestina.
Nama-nama Muslimah ini diperkenalkan oleh CEO Adara Relief International, Sri Vira Chandra dalam diselenggarakan Adara Relief International berjudul “Kisah Cinta di balik Nasi Maqlubah dan Parfum Mawar Season 2” pada Sabtu, (2/10/2021).
Beliau mengharapkan bahwa para Muslimah tersebut bisa menginspirasi Muslimah di Indonesia untuk ikut menjaga Al-Quds dengan segenap kemampuan yang dimiliki.
Nama Muslimah yang pertama adalah Muna El Kurd. Melalui media sosialnya, Muna dan teman-temannya membuat populer tagar #SaveSheikhJarrah sambil menampilkan foto dan video saat unjuk rasa berlangsung.
Mereka juga menunjukkan bahwa tentara Israel itu kejam karena tidak segan-segan melakukan kekerasan dan melukai orang lain.
Kemudian, ada nama Hanady Halawany yang merupakan seorang ibu dari 4 anak, pengajar Al-Qur’an, bahkan lulusan magister dari Universitas Birzet jurusan Demokrasi dan HAM.
Bersama Muslimah lainnya, mereka meramaikan masjid Al-Aqsa dengan memasak nasi maqlubah, sekadar duduk di Masjid Al-Aqsa, beribadah, dan mengaji. Namun, tentara zionis mengetahui bahwa mereka salah satu bahaya karena mereka wanita-wanita tangguh yang menjaga Masjid Al-Aqsa.
Hanady pun pernah ditangkap lebih dari 24 kali, bahkan dijauhkan dari Masjid Al-Aqsa sampai 10 kali dan sudah 7 tahun lamanya masih dilarang untuk pergi ke sana.
Baca Juga: Nasi Maqlubah Memberi Harapan kepada Para Muslimah di Palestina
Nafisah Khuwaes
Selain itu, ada Nafisah Khuwaes yang menyatakan bahwa dirinya adalah putri Al-Aqsa, tiang dari banyaknya tiang Al-Aqsa, bahkan pintu-pintunya juga.
Ketika ia dijauhkan, maka Nafisah akan melawan dan tetap berada di sana sampai hari kiamat. Ia juga merasa harus tetap kokoh.
Nafisah berpesan kepada kaum muslimin di mana pun berada agar bisa ikut memperkuat pembelaan dan penjagaan Al-Aqsa.
Kemudian, ada nama Aidah Ash Shadawi yang tinggal di dekat pintu Masjid Al-Aqsa, sehingga rumahnya selalu terbuka untuk pengunjung Masjid Al-Aqsa.
Ia dijuluki ibunya semua orang karena senang memberi kopi untuk siapa saja.
Terakhir, ada Aida Al-Sadawi, seorang Murabithah yang dijadikan tawanan rumah. Ia berharap kepada Allah agar dipanjangkan umurnya sebagai Murabithah pemakmur di halaman Masjid Al-Aqsa.
Adara Relief International mengadakan acara talkshow untuk memperingati 834 tahun Pembebasan Al Quds
Talskhow ini digelar secara online via daring pada Sabtu, (2/10/2021). Tema yang diangkat adalah terkait semangat perempuan pecinta Al Quds di Masa Shalahuddin dengan judul “Kisah cinta di Balik Nasi Maqlubah dan Parfum Mawar Season 2”
Melalui tema ini, Adara menyorot sebuah pelajaran besar tentang pentingnya berkontribusi bagi pembebasan Al Quds dan Palestina dengan segenap kemampuan meski nampak kecil dan sederhana. [Cms]