ChanelMuslim.com – Bukan sekadar santapan, nasi maqlubah memiliki makna mendalam, yaitu memberi harapan kepada para Muslimah di Palestina. Pada masa pembebasan Al-Quds, Shalahuddin Al Ayyubi diberi hidangan tersebut oleh para Muslimah.
Beliau melihat cara memasaknya yang meletakkan daging di bawah. Kemudian, diletakkan sayur-sayuran, seperti wortel, terong, kentang, dan sebagainya.
Baca Juga: Maqluba, Makanan Tradisional Khas Palestina
Nasi Maqlubah Memberi Harapan kepada Para Muslimah di Palestina
Sampai akhirnya, nasi diletakkan paling atas. Namun, setelah matang, panci atau nampannya dibalik, sehingga daging yang tadinya berada di paling bawah menjadi berada di paling atas.
Saat ini, maqlubah menjadi makanan paling disukai untuk ifthar di Masjid Al-Aqsa dan juga menjadi saksi perjuangan rakyat Palestina, aktivis dan pejuang kemerdekaan menentang penjajahan.
Sejak berabad-abad lalu, rakyat Palestina menentang pembatasan penjajah atas pergerakan mereka dengan membawa sepanci maqlubah dan nampan untuk wadah membaliknya.
Mereka berkumpul melingkar di halaman masjid untuk menyantapnya secara berjemaah.
Makanan ini memang selalu dibuat dalam porsi besar, sehingga hanya dimasak pada peristiwa-peristiwa tertentu.
Maqlubah itu artinya adalah terbalik karena masakan ini memang dimasak dengan cara dibalik.
Hidangan ini terdiri dari daging, nasi, dan sayuran goreng (atau panggang) yang ditempatkan di dalam panci.
Ustaz Salim A.Fillah menceritakan kisah Shalahuddin Al Ayyubi yang diberi hidangan maqlubah ini dalam acara yang diselenggarakan Adara Relief International berjudul “Kisah Cinta di balik Nasi Maqlubah dan Parfum Mawar Season 2” pada Sabtu, (2/10/2021).
Beliau menyampaikan bahwa saat ditanya oleh Shalahuddin Al Ayyubi, para wanita itu menyatakan bahwa nasi tersebut memberi harapan bagi mereka.
“Mereka berkata, ‘nasi maqlubah selalu memberi harapan bagi kami. Hari-hari kejayaan dan keterpurukan selalu bergiliran. Inilah yang membuat kami percaya bahwa suatu saat, keadaan bisa berbalik dan Al-Quds bisa dibebaskan’,” ujar Ustaz Salim yang menceritakan kisah tersebut.
Baca Juga: 2 Oktober Hari Batik Nasional, Ini Sejarahnya
Diberikan Parfum Mawar
Oleh sebab itu, para Muslimah juga berpesan kepada Shalahuddin agar tidak lengah walaupun sudah berhasil melakukan pembebasan Baitul Maqdis.
Shalahuddin tetap harus dekat dan taat kepada Allah agar selalu diberi kekuatan dan dilindungi karena keadaan juga bisa seperti nasi maqlubah, yaitu kembali berbalik lagi.
Sebelumnya, Shalahuddin Al Ayyubi juga telah mendapatkan amanah atau kepercayaan besar dari para Muslimah.
Mereka memberikan parfum mawar yang mereka telah suling sendiri untuk mengharumi Masjid Al Aqsa.
Sahabat Muslim, dari nasi maqlubah dan parfum mawar ini, kita bisa melihat bahwa peran wanita atau Muslimah pada saat itu juga sangatlah penting dalam pembebasan masjid Al-Aqsa.
Adara Relief International mengadakan acara talkshow untuk memperingati 834 tahun Pembebasan Al Quds
Talskhow ini digelar secara online via daring pada Sabtu, (2/10/2021). Tema yang diangkat adalah terkait semangat perempuan pecinta Al Quds di Masa Shalahuddin dengan judul “Kisah cinta di Balik Nasi Maqlubah dan Parfum Mawar.”
Melalui tema ini, Adara menyorot sebuah pelajaran besar tentang pentingnya berkontribusi bagi pembebasan Al Quds dan Palestina dengan segenap kemampuan meski nampak kecil dan sederhana.
Sebelumnya, Adara telah mengadakan acara season 1 pada Jum’at, (2/10/2020). Acara ini juga diharapkan menginspirasi Muslimah Indonesia agar bisa ikut membantu dalam menjaga Al-Quds dengan caranya masing-masing. [Cms]