ChanelMuslim.com – Miqdad bin Amr sang pemikir ulung, apa yang keluar dari mulutnya adalah buah dari pikirannya yang dalam. Disaat orang-orang mengharapkan hidup di zaman Rasulullah dan melihatnya, ia justru mempertanyakan akibat serta kemungkinan-kemungkinan buruk jika hal tersebut terjadi.
Seorang Sahabat Miqdad bin Amr pernah bercerita,
“Pada suatu hari kami pergi duduk-duduk ke dekat Miqdad. Tiba-tiba lewatlah seorang laki-laki, dan berkata kepada Miqdad: “Sungguh berbahagialah ke dua mata ini yang telah melihat Rasulullah Saw! Demi Allah, andainya kami dapat melihat apa yang anda lihat, dan menyaksikan apa yang ada saksikan!”
Baca Juga: Miqdad Bin Amr dan Ketajaman Kata-Katanya
Miqdad bin Amr Sang Pemikir Ulung
Miqdad pergi menghampirinya, ia berkata kepada: “Apa yang mendorong kalian untuk ingin menyaksikan peristiwa yang disembunyikan Allah dari penglihatan kalian, padahal kalian tidak tahu apa akibatnya bila sempat menyaksikannya?
Demi Allah, bukankah di masa Rasulullah Saw. banyak orang yang ditelungkupkan Allah di mukanya ke neraka jahannam!
Kenapa kalian tidak mengucapkan puji kepada Allah yang menghindarkan kalian dari malapetaka seperti menimpa mereka itu dan menjadikan kalian sebagai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Nabi kalian!”
Demikianlah Miqdad, apa yang ia ucapkan selalu memancarkan hikmah dan pemikiran yang mendalam. Siapa di antara orang yang beriman tidak menginginkan bertemu dan hidup di zaman Rasulullah? Kebanyakan dari kita akan terbesit keinginan itu.
Namun, Miqdad menyadarkan kita semua, bahwa tidak menutup kemungkinan jika apa yang kita inginkan terjadi, kita menjadi orang yang kufur sebagaimana orang-orang kafir di masa itu.
Maka ada baiknya kita memuji Allah dan bersyukur atas karunia yang telah diberikan. Hidup di masa Islam yang telah sempurna, hingga kita dapat melaksanakan ajaran-Nya dengan mudah, bersih dan tenang. [Ln]