Sebuah penjara Norwegia dekat kota Oslo mengumumkan rencana untuk mendatangkan imam bagi narapidana Muslim, di tengah seruan yang menuntut umat Islam bisa menjalankan agama mereka serta upaya melawan kemungkinan radikalisasi mereka di penjara.
“Kita sekarang akan menjalin kemitraan dengan imam yang akan melakukan seminar bagi umat Islam,” ujar Håkon Melvold, gubernur Ringerike dekat penjara Oslo, mengatakan kepada surat kabar VG pada Kamis 19 Februari lalu.
“Selain itu, kami akan membuat grup filsafat dengan partisipasi dari berbagai agama.”
Langkah itu menyusul kematian Omar Abdel Hamid El-Hussein, pria yang menembak mati seorang pembuat film Denmark dan seorang penjaga keamanan Yahudi pada hari Sabtu sore dan Minggu pagi di Norwegia.
Menurut polisi, diduga bahwa dia menjadi radikal sambil menunggu persidangan di tempat penahanan penjaranya beberapa waktu lalu pada tahun 2014.
Menolak klaim sayap kanan bahwa para imam adalah bagian dari masalah, Melvold berpendapat bahwa kehadiran, partisipasi, dan pemantauan ketat adalah cara terbaik bagi penjara Norwegia untuk mengungkap radikalisasi di kalangan narapidana.
Berbagi pendapat yang sama, Terje Auli, pendeta di penjaraOslo, mengatakan penjara akan membantu umat Islam menjalankan agama mereka.
“Sudah jelas bahwa kami melawan untuk ekstremisme maka kita harus memfasilitasi praktek agama di penjara,” ujarnya.
Muslim Norwegia diperkirakan mencapai 150.000 dari 4,5 juta penduduk negara itu, sebagian besar berasal dari Pakistan, Somalia, Irak dan latar belakang Maroko.[af/onislam]