ChanelMuslim.com – Iran membuka kembali museum di Teheran dan kota-kota lain pada hari Ahad kemarin setelah penutupan lebih dari setahun karena pandemi COVID-19.
Baca juga: Yuk, Jalan-Jalan Virtual ke 5 Museum yang ada di Jakarta
“Museum di Teheran dan kota-kota besar lainnya yang tidak lagi diberi kode merah, artinya risiko tertular virus sangat tinggi, dibuka kembali pada hari Ahad,” kata direktur museum Iran, Mohammad-Reza Kargar, kepada AFP.
“Wisatawan dan pengunjung dipersilakan untuk kembali mengunjungi museum sambil mengamati langkah-langkah (sanitasi).”
Sebuah negara dengan sejarah ribuan tahun, Iran memiliki banyak 746 museum, termasuk 170 di ibukota.
“Kami benar-benar senang, dan kami pikir orang-orang juga karena mereka muak dengan tinggal di rumah, dan mengunjungi museum meningkatkan suasana hati mereka,” kata Kargar di kantor kementerian pariwisata dan warisannya.
“Tentu saja kami memiliki protokol keselamatan, dan jumlah pengunjung akan tergantung pada ruang di situs kami sehingga masyarakat tetap aman dan sehat.”
Kargar mengatakan hanya mahasiswa, peneliti, dan staf yang diizinkan masuk ke museum selama 14 bulan terakhir.
Museum Iran menarik lebih dari 21 juta pengunjung pada tahun sebelum pecahnya COVID-19 yang memaksa museum ditutup pada Mei 2020.
Pada hari Ahad kemarin, Museum Nasional Iran dengan koleksi harta karunnya yang luar biasa dari zaman Perunggu dan Besi masih sepi.
“Kami harus menunggu berita menyebar dan sekolah dibuka kembali agar orang-orang kembali,” jelas Firouzeh Sepidnameh, kepala koleksi museum pra-Islam.
Iran, negara yang paling parah dilanda di Timur Tengah, telah mengkonfirmasi lebih dari 5,4 juta kasus virus corona, termasuk 117.000 kematian, menurut angka yang dikeluarkan hari Ahad kemarin oleh kementerian kesehatan.
Dari populasi 83 juta, 29 juta orang Iran telah menerima dosis pertama vaksinasi dan hampir 14 juta telah sepenuhnya divaksinasi terhadap virus corona.[ah/afp]