Sebagai Muslim yang taat, Walikota Rotterdam Ahmed Aboutaleb mendesak agar serangan ekstrimis palsu tidak dikaitkan dengan agama mereka, sembari menekankan bahwa dialog dan pendidikan dapat menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam.
“Lebih dari sebelumnya, ketegangan internasional memiliki dampak pada masyarakat setempat. Untuk itu, harus ada ruang untuk kemarahan dan kesedihan,” kata Walikota Aboutaleb dalam sambutannya di Gedung Putih Washington, NL Times melaporkan pada Rabu 18 Februari lalu.
“Pada saat yang sama, kita perlu memastikan bahwa konflik internasional tidak berubah menjadi permusuhan di jalan-jalan kami.”
Walikota Aboutaleb berbicara selama KTT yang membahas cara melawan ekstremisme kekerasan di Washington.
KTT ini diselenggarakan setelah dua serangan yang menargetkan Kopenhagen dan Paris, yang keduanya ditolak oleh Muslim sebagai bertentangan dengan ajaran Islam.
“Sebagai walikota dan seorang Muslim, saya juga menyerukan kepada umat Islam untuk mengambil tindakan dan membuat suara mereka didengar lebih keras,” ujarnya.
“Menurut pendapat saya justru suara yang sama merupakan obat yang berharga. 16 juta Muslim di Eropa dan 2 juta di Amerika Serikat dapat menunjukkan bahwa keyakinan agama mereka dapat sempurna dikombinasikan dengan nilai di Barat.”
Walikota Aboutalebmenekankan pentingnya akses yang kuat terhadap informasi, dengan mengatakan bahwa ia sering pergi ke kota untuk berbicara dengan warga tentang keamanan lingkungan mereka.[af/onislam]