Chanelmuslim.com-Permasalahan wanita pada umumnya adalah warna kulit yang gelap, selain itu, keriput juga jadi salah satu momok menakutkan yang ingin dihindari. Hadirnya berbagai masalah inilah yang membuat dunia kecantikan selalu berinovasi menghadirkan teknologi terbaru untuk menjawab ketakutan setiap wanita. Salah satu teknologi yang banyak diminati adalah terapi sinar laser.
Terapi ini dapat secara langsung membantu masalah-masalah penuaan kulit. Ini karena laser memiliki karakteristik selective photothermolysis yang langsung mengenai lapisan dermis tanpa merusak lapisan epidermis (permukaan terluar dari kulit) dalam memproduksi kolagen baru untuk menghasilkan kulit yang lebih kencang. Bruce Byers, selaku Vice President Asia Pacific Sales Cynosure, Inc. menjelaskan bahwa alat laser konvensional terutama mengandalkan perawatan berdasarkan pengelupasan berbasis thermal atau panas pada kulit untuk mendapatkan hasil estetis dan efek yang diinginkan.
“Perawatan kulit dengan laser selama ini dikenal memiliki efek kondisi tidak nyaman dan menyakitkan, termasuk terjadinya erythema dan kemerahan. Alat laser telah mengalami kemajuan sejalan dengan waktu. Dari microsecond, nanosecond, hingga yang terkini adalah picosecond,” ucapnya.
Dengan kemajuan teknologi di industri estetika kulit, konsumen semakin tertarik pada segi keamanan. Prosedur estetis yang noninvasive lebih disukai dan menjadi pilihan konsumen paling utama sehingga mendorong pertumbuhan peralatan berbasis energi di industri ini.
Berdasarkan penelitian dari Markets and Markets Reports, kemajuan teknologi pada peralatan berbasis energi merupakan satu dari penggerak pertumbuhan pasar estetika medis dunia. Sebagian besar dari perawatan ini hemat biaya jika dibandingkan dengan prosedur pembedahan konvensional.
Meningkatnya popularitas perawatan berbasis laser akan meningkatkan pengadopsian prosedur laser sehingga membawa kepada pertumbuhan pasar secara keseluruhan. Dari laporan ini menunjukkan bahwa pasar estetika medis dunia diperkirakan akan tumbuh pada 10% CAGR dari 2015 hingga 2020. Di antara banyak pasar, wilayah Asia-Pasifik diperkirakan akan tumbuh di angka tertinggi pada 12,6% selama lima tahun ke depan.
(ind/vem)