Chanelmuslim.com – Menyempurnakan wudhu adalah bagian dari sunnah RasuIullah. Ibnu Umar berkata, “Menyempurnakan wudhu artinya membersihkan dengan sebersih-bersihnya.”
Telah diriwayatkan dari Kur’aib (budak Ibnu Abbas) dari Usamah bin Zaid bahwasanya beliau mendengar Usamah berkata, “Rasulullah SAW bergerak meninggalkan Arafah. Ketika tiba disuatu jalan pada suatu bukit, beliau turun dan buang air kecil kemudian berwudhu, namun tidak menyempurnakan wudhunya.
Baca Juga: Cara Mengusap Kepala saat Wudhu
Menyempurnakan Wudhu
Aku pun berkata, Apakah engkau akan shalat wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, ‘Nanti di tempat perhentian di depan.’ Beliau SAW kembali menaiki (kendaraannya). Ketika sampai di Muzdalifah, beliau SAW turun lalu berwudhu dan menyempurnakan wudhunya. Setelah itu dikumandangkan iqamat untuk shalat, maka Nabi SAW shalat maghrib. Selanjutnya setiap orang menambatkan hewan kendaraannya ditempat masing-masing.
Kemudian dikumandangkan iqamat untuk shalat isya dan nabi pun shalat. Beliau SAW tidak shalat (sunah) di antara kedua shalat itu (maghrib dan isya’).” (HR. Bukhari)
Keterangan Hadits:
“Namun tidak menyempurnakan wudhunya.” maksudnya berlaku ringan dalam melakukan wudhu atau sekedarnya saja. Hal ini seperti pembahasan sebelumnya.
“Beliau SAW turun lalu berwudhu seraya menyempurnakan wudhunya,” Disini terdapat dalil disyariatkannya mengulangi wudhu tanpa harus diselingi dengan shalat. Akan tetapi Al Khaththabi berkata, “Perkataan ini masih perlu dipertanyakan, sebab mungkin Nabi SAW melakukan wudhu untuk yang kedua kalinya karena beliau SAW berhadats.”
Catatan:
Air yang dipakai berwudhu pada saat itu adalah air zamzam. Keterangan tentang ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad bin Hambal dalam tambahan-tambahan beliau terhadap musnad bapaknya, dimana silsilah periwayatan yang beliau sebutkan mempunyai derajat hasan, dan riwayat itu berasal dari hadits Ali bin Abu Thalib. Hal ini merupakan sanggahan bagi mereka yang melarang menggunakan air zamzam selain untuk minum.
Nabi pernah meringankan wudhu dan ia pun menyempurnakan wudhu, kedua hal itu dilakukan Rasulullah dalam keadaan-keadaan tertentu. (w)
Sumber : Fathul Baari, Ibnu Hajar Al Asqalani, Jilid 2, Pustaka Azzam