ChanelMuslim.com – Kehilangan cincin
Setelah wirid, aku memperhatikan jemari. Alhamdulillah diberikan kelengkapan. Ada 5 jari, meski sekarang nampak keriput. Penampakan semoga tidak mengurangi kekuatannya. Aamiin.
Sejenak baru terpikir, ada yang kurang. Itu cincin hadiah ibu ibu Majlis Taklim…
Astagfirullah.
Pertama tanya ke anak anak yang suka bermain. Lalu tanya ke anak anak yang suka wara wiri. Terakhir tanya ke suami.
Baca Juga: 5 Dimensi Hubungan manusia dan Bagaimana Agar Tidak Kehilangan Diri di Dalamnya
Ketika Kehilangan Cincin
Tak ada yang tahu.
Merenung dan mencari di tempat yang biasa aku taruh kalau mau pakai minyak zaitun. Terpikir juga untuk membongkar kamar sekalian packing barang buat pindahan rumah.
Macam macam berkelebat di benak kepala.
Misal, “Wah ini ujian habis nulis status di Facebook soal kehilangan. Allah uji dengan kehilangan cincin. Wahai..apakabar hatiku ?”
Terus membayangkan juga Siti Aisyah Radhiallahu Anha yang kehilangan kalung beliau. Panik. Keluar dari sekedup tanpa omongan. Mencari cari hingga lupa mengabari rombongan sehingga ditinggalkan.
Beliau kecapean dan tertidur di bawah pohon beralaskan tanah. Hingga ditemukan oleh seorang tentara bagian sweeping. UMMUL MUKMININ langsung diminta naik ke atas ontanya, dan si tentara menuntun hingga Madinah. Tidak boncengan lho!
Cerita tidak selesai sampai disitu tapi diakhiri dengan fitnah yang menimpa Keluarga besar Abu Bakar Shidiq RA lantaran gosip tokoh munafik. Sepotong kalimat tanya beracun, “Ada apa ya antara Aisyah dan Shofwan?”….
Allah membela Aisyah yang terkena fitnah dengan turunnya AQ Surat An Nuur ayat 26. Alhamdulillah.
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).
Yah macam macamlah pikiran berseliwer. Terus mencari cincin, sambil merencanakan ini dan itu.
Setelah berdzikir dengan asma Allah berulang ulang .. “Ya Shomadu” artinya Allah tempat bergantung……nampaklah sosok cincin di atas tempat tidur. Alhamdulillah.
Saya tidak mau menyalahkan sprei berwarna coklat. Dia tak bersalah. Saya lah yang salah.
Maaf ya cincin. Kamu tidak selalu melingkar di jari.
#tetaplahmelingkar
Status Facebook Ustadzah Kingkin Anida Darisun
27 Juli 2016 Pukul 06.59 WIB
(red)