ChanelMuslim.com – Mengingat momen pembakaran Masjid Al Aqsa pada 52 tahun lalu, tepatnya 21 Agustus 1969 akan memberi kita banyak pelajaran, khususnya dalam hal persatuan umat Islam. Saat itu, tentara Zionis memperkeruh suasana dengan menghalangi umat Islam memadamkan api.
Baca Juga: Peristiwa Pembakaran Masjid Al-Aqsa Tahun 1969
Mengingat Momen Pembakaran Masjid Al Aqsa
Dilansir laman adararelief.com yang mengambil referensi tulisan dari berbagai sumber, para penduduk yang berusaha memadamkan api juga kesulitan karena alat pemadam kebakaran tidak berfungsi, pompa air rusak, dan selang airnya terputus.
Para penduduk kemudian menggunakan segala cara agar dapat memadamkan api. Mereka membentuk rantai manusia, lalu membawa air menggunakan ember atau wadah kecil lainnya ke bagian masjid yang terbakar.
Zionis Israel menyatakan bahwa kebakaran tersebut merupakan kecelakaan yang tidak disengaja, bahkan mereka menuduh pihak Fatah yang menjadi dalang kebakaran tersebut.
Alasannya adalah agar Zionis Israel dapat disalahkan dan mendapat kecaman dari negara-negara Arab dan umat muslim di seluruh dunia.
Akan tetapi, alasan Zionis Israel tidak diterima. Melalui siaran Radio Kairo, Mesir bahkan menegaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan kejahatan yang direncanakan.
Penyelidikan pun dilakukan untuk mengidentifikasi pelaku pembakaran Masjid Al-Aqsa. Hasilnya, Michael Dennis William Rohan (28), turis asal Australia ditetapkan sebagai tersangka pelaku pembakaran.
Rohan adalah seorang pekerja peternakan dari Australia yang telah berkeliling selama beberapa bulan di Israel. Ia ditangkap pada 23 Agustus 1969 lalu menyatakan bahwa tindakan yang ia lakukan bukanlah kejahatan karena ia mengaku sebagai “utusan Tuhan”.
Rohan mengatakan bahwa tujuannya melakukan pembakaran karena ingin mempercepat kedatangan Yesus Kristus untuk kedua kalinya, dan hal tersebut hanya bisa dicapai apabila Zionis Israel bisa membangun kuil di wilayah Masjid Al-Aqsa yang diklaim sebagai tempat awal berdirinya Kuil Solomon.
Pernyataan yang disampaikannya membuat Rohan dianggap mengalami gangguan jiwa sehingga akhirnya dirawat di rumah sakit jiwa.
Baca Juga: Pesona Indah Masjid 99 Kubah yang Wajib Kamu Kunjungi
Membuat Mimbar Nuruddin Zanky Hancur
Pembakaran Masjid Al-Aqsa membuat mimbar Nuruddin Zanky hancur dan hanya menyisakan kepingan-kepingan kecil yang kini tersimpan di arsip Lembaga Wakaf Masjid Al-Aqsa.
Pada 28 Agustus 1993, Raja Husein bin Thalal dari Yordania memerintahkan untuk membuat mimbar pengganti dengan bentuk dan cara pengerjaan yang sama persis seperti mimbar Nuruddin Zanky.
Setelah Raja Husein bin Thalal wafat, proyek ini dilanjutkan oleh Raja Abdullah II bin Husein. Fakultas Seni Tradisional Islam Universitas Balqa, Yordan, kemudian mengadakan lomba bagi seluruh ahli ukir dan seniman dari berbagai negara untuk membentuk tim pembuatan mimbar.
Indonesia turut ikut serta dalam proyek ini atas prakarsa (Alm.) Mahmud Bukhori dan beberapa rekan alumni ITB dari Desenta dan Birano. Indonesia mengirimkan sampel ukiran tangan yang kemudian mengantarkan Indonesia menjadi pemenang dan mendapat kehormatan menjadi bagian dari tim pembuat mimbar bersama perwakilan dari negara-negara lainnya.
Bantuan memadamkan api datang dari mobil-mobil pemadam kebakaran yang berdatangan dari kota-kota sekitar Tepi Barat, seperti Nablus, Ramallah, Al-Bireh, Bethlehem, Hebron, Jenin, dan Tulkarem demi membantu memadamkan api di masjid suci tersebut.
Namun, usaha mereka terus dipersulit oleh tentara Zionis Israel. Tentara Zionis Israel tidak mengizinkan mobil-mobil pemadam kebakaran tersebut masuk dengan alasan masalah ini merupakan tanggung jawab kotamadya Al-Quds. [Cms]
(Bersambung pada bagian kedua)