ChanelMuslim.com – Dialog Ibnu Abbas dan Kaum Khawarij berlanjut dengan jawaban dari kaum Khawarij.
Mereka menjawab, “Iya, tentu dalam perkara (pertikaian) itu lebih baik”.”
Ibnu Abbas pun melanjutkan dalam membantah pendapat kaum Khawarij terkait alasan mereka memerangi Sahabat Rasulullah.
Baca Juga: Dialog Ibnu Abbas dan Kaum Khawarij
Kaum Khawarij Menerima Bantahan Ibnu Abbas
“Begitu juga dalam masalah pertikaian suami istri, Allah berfirman: “Dan bila kamu mengkhawatirkan perceraian antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam (penengah yang memberi putusan) dari keluarga laki-laki dan seorang penengah dari keluarga wanita” (QS. An Nisaa: 35).
Demi Allah aku katakan kepada kalian hukum seseorang dalam melerai pertikaian dan menjaga darah kaum muslimin sungguh lebih baik daripada mendamaikan dua orang suami istri.
Apakah alasan (pertama) ini sudah aku bantah?”
“Ya,” kata mereka.
“Adapun perkataan kalian bahwa Ali berperang (melawan pihak ‘Aisyah) namun tidak menawan dan tidak pula mengambil ganimah.
Aku bertanya kepada kalian, apakah kalian akan menawan ibu kalian ‘Aisyah? Apakah ia halal bagi kalian sebagaimana tawanan lain halal?
Jika kalian katakan bahwa ia halal bagi kalian sebagaimana halalnya tawanan yang lain maka kalian telah kafir.
Dan jika kalian katakan bahwa ia bukan Ibu kalian maka kalian pun telah kafir.
Allah berfirman, “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri, dan isteri-isterinya merupakan ibu mereka (kaum mukminin)” (QS. Al Ahdzab: 6).
Maka kalian berada di antara dua kesesatan, coba kalian cari jalan keluar darinya!
Apakah aku sudah membantah alasan kalian ini?”
Mereka menjawab, “Ya.”
“Adapun perkataan kalian bahwa Ali menghapus gelar Amirul Mu’minin darinya, maka aku akan sampaikan sesuatu yang kalian ridai.
Bukankah Nabi shalallahu‘alaihi wasallam pada saat perjanjian Hudaibiyah dengan kaum Musyrikin, Rasulullah berkata kepada Ali, “Tulislah wahai Ali, ini adalah perdamaian yang dinyatakan oleh Muhammad Rasulullah.”
Baca Juga: Dialog Abdullah bin Abbas dan Kaum Khawarij
2000 Orang Bertaubat
Lalu kaum musyrikin berkata, “Tidak! andai kami percaya bahwa engkau Rasulullah, tentu kami tidak akan memerangimu.”
Maka Rasulullah shalallahu‘alaihi wasallam bersabda, “Kalau begitu hapuslah tulisan “Rasulullah” itu wahai Ali, Ya Allah, sungguh Engkau Maha Mengetahui bahwa aku adalah Rasul-Mu.
Hapus saja, wahai Ali. Dan tulislah, ini adalah perdamaian yang dinyatakan oleh Muhammad bin Abdillah.”
Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tentu lebih utama dari pada Ali.
Namun, beliau sendiri pernah menghapus gelar “Rasulullah”. Akan tetapi, penghapus gelar tersebut tidak serta merta menghapus kenabian beliau. Apakah alasan kalian ini sudah terjawab?”
Mereka berkata, “Ya”.
Akhirnya, dari dialog ini, 2000 orang di antara mereka bertaubat dan sisanya tetap memberontak.
Mereka akhirnya terbunuh dalam kesesatan mereka oleh (para sahabat dari) kaum Muhajirin dan Anshar. [Cms]