ChanelMuslim.com – Seberapa besar pasar bank syariah di Australia? Tak satu pun dari perusahaan pembiayaan Islam yang saat ini menawarkan produk pembiayaan konsumen di Australia memiliki lisensi sebagai bank penuh.
Artinya, meski pun mereka dapat menawarkan pinjaman rumah atau mengelola dana pensiun tapi tidak dibolehkan menarik simpanan dari masyarakat.
Beberapa waktu lalu, Asad Ansari dari Amanah Finance berkonsultasi dengan bank syariah luar negeri yang tertarik untuk membuka cabang di Australia. Dia mengatakan bank tersebut akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya.
“Salah satu yang perbankan lihat adalah pasar konsumen ritel,” katanya dilansir dari ABC News, Selasa (10/8).
“Pertanyaan bagi mereka muncul apakah mereka benar-benar dapat melakukan kegiatan perbankan Islam dalam kerangka Australia. Keputusan mereka menyatakan prospeknya cukup sulit,” jelas Asad.
Meski Asad percaya umat Islam Australia layak mendapat pilihan layanan keuangan, namun dia tidak yakin apakah pasar saat ini dapat menopang bank syariah yang mandiri.
“Perbankan itu menyangkut skala,” katanya.
Dia memperkirakan pasar syariah kurang dari 10 persen dari keseluruhan populasi Muslim di sini.
“Komunitas Muslim bukanlah monolit. Mereka memiliki pandangan berbeda, latar belakang berbeda sosial ekonomi yang berbeda,” katanya.
“Saya tidak percaya 100 persen Muslim akan terjun ke keuangan syariah,” ujar Asad.
Meski mengakui potensi pasar mencapai $250 miliar, sebuah laporan menyebutkan industri keuangan syariah di Australia memang masih dalam masa pertumbuhan.
Baca Juga: Ini Bedanya Bank Syariah di Australia
Menjajaki Pendirian Bank Syariah
Saat ini, ada dua perusahaan kecil yang sedang menjajaki pendirian bank syariah di Australia, menggunakan bentuk baru dari lisensi perbankan yang dibuat oleh regulator keuangan, APRA.
R-ADI adalah lisensi perbankan transisi yang diperkenalkan APRA beberapa tahun lalu, untuk memungkinkan operator yang lebih kecil bisa mendirikan bank.
Baru ada empat izin R-ADI yang telah dikeluarkan oleh APRA, dan satu izin telah dikembalikan setelah pemohon, Xinja, gagal dan telah mengembalikan semua uang nasabahnya.
Startup IBA Group yang berbasis di Sydney, mengatakan kepada ABC News bahwa mereka memulai proses dengan APRA untuk mendapatkan izin R-ADI sejak beberapa tahun lalu.
“Artinya kami akan menjadi bank ritel penuh,” jelas CEO IBA Group Dean Gillespie.
“Orang bisa membayar tagihan mereka dengan kami, menarik di ATM, menabung dengan kami berdasarkan prinsip bagi hasil, bukan berdasarkan bunga bank,” katanya.
Dia berharap izin bank penuh bisa keluar pada akhir tahun 2021 meski belum bisa dipastikan.
“Mendapatkan izin perbankan itu menantang. Tapi memulai bank syariah di negara di mana hampir tidak ada yang mendukung perbankan syariah jelas sangat menantang,” katanya.
Dean yang beragama Kristen ini mengatakan IBA Group akan terbuka untuk siapa saja yang ingin berpartisipasi dalam model pinjamannya.
“Ini jelas akan terbuka untuk Muslim Australia, tapi juga untuk non-Muslim,” katanya.
“Salah satu hal hebat tentang Australia yaitu kita hidup di negara dengan begitu banyak orang yang berbeda budaya atau latar belakang agamanya, bahkan tanpa agama sama sekali,” kata Dean.
Perusahaan pembiayaan lainnya, Hejaz Financial Services, yang sudah mengelola pinjaman rumah dan dana pensiun syariah, mengungkap pihaknya sudah memulai proses perizinan R-ADI.
“Kami telah memberikan pinjaman sebesar $100 juta, hanya dalam enam bulan terakhir,” kata CEO Hejaz, Hakan Ozyon.
“Kami baru mencakup 1 persen pasar. Masih ada 99 persen yang tersisa. Jadi pasarnya masih besar,” katanya.
Baca Juga: Bank Syariah Perlu Berbenah agar Lebih Baik
Tabungan di Bank Syariah
Mengenai tabungan di bank syariah, pasangan Melike dan Ibrahim memiliki pandangan yang beragam.
Ibrahim mengatakan “seratus persen” akan mengalihkan tabungannya jika bank syariah sudah memiliki izin.
Namun bagi Melike, meninggalkan bank yang setia kepadanya sejak kecil mungkin merupakan hal yang sulit.
“Saya sudah bersama Commonwealth Bank sejak masa Dollarmites. Jadi saya cukup puas dengan mereka,” ujarnya.[ind]