ChanelMuslim.com- Terjadinya outbreak atau peningkatan wabah Covid-19 di berbagai negara memunculkan misteri tersendiri. Pasalnya, semua negara yang merasa telah berhasil mengendalikan wabah kini mulai direpotkan lagi dengan lonjakan yang dahsyat.
Ada apa? Pertanyaan ini menjadi sangat relevan karena outbreak itu terjadi di negara-negara besar seperti Amerika dan Cina. Dalam sepekan terakhir ini, dua negara itu direpotkan dengan lonjakan yang kian tak terkendali.
Cina mengaku sudah melakukan testing sebanyak dua juta sampel di wilayah Wuhan dan sekitarnya. Begitu pun dengan Amerika. Dilaporkan, angka positif aktif di negeri itu mencapai angka 100 ribu per hari. Padahal, belum lama sejumlah negara bagian di sana sudah membatalkan aturan wajib masker.
Analisis menarik disampaikan mantan menteri kesehatan di era SBY, Siti Fadilah Supari. Melalui chanel youtube Karni Ilyas Club, Siti Fadilah mengungkapkan perkiraan yang cukup mencengangkan.
Menurutnya, masih belum terjawab kenapa terjadi outbreak ini. Karena hal ini justru terjadi di saat dunia sedang menggalakkan vaksinasi. Di Amerika misalnya, lebih dari separuh warga di negeri itu sudah divaksin. Dan vaksin di Amerika diklaim memiliki efikasi atau kemanjuran lebih dari 90 persen.
Hal serupa juga terjadi di Cina. Negeri yang getol memproduksi vaksin Covid ini justru seperti mengalami kebobolan. Maraknya kasus covid di wilayah Wuhan dan sekitarnya seakan menggiring negeri tirai bambu ini mengalami dejavu saat awal covid muncul.
Begitu pun dengan Indonesia. Lonjakan covid berikut efeknya justru naik tajam di saat pemerintah gencar melakukan vaksinasi.
Padahal, dunia sudah begitu yakin bahwa pandemi ini akan bisa dituntaskan dengan vaksin. Tapi kenyataan justru sebaliknya.
Siti Fadilah menilai bahwa tidak tertutup kemungkinan bahwa wabah ini tidak alami. Ada kemungkinan pihak-pihak tertentu sengaja membuat dan menyebarkan. Dan hal itu boleh jadi bukan Amerika atau Cina. Karena keduanya kini menjadi korban untuk kedua kalinya.
Siapa dan apa untungnya membuat wabah sedahsyat ini? Mantan menteri yang merasa pernah dikriminalkan setelah “melawan” organisasi kesehatan dunia WHO di kasus flu burung ini menjawab sederhana.
“Soal dugaan pelakunya, tentu tidak bisa saya sampaikan ke publik. Tapi keuntungan yang mereka dapat, pasti ada!” ungkapnya.
Inikah yang disebut perang biologi? Faktanya kini memang kian terasa. Tapi soal siapa pelakunya, masih menjadi misteri. Semisterius outbreak serangan Covid-19 di hampir semua negara. [Mh]