ChanelMuslim.com – Stasiun Televisi Al Jazeera yang berbasis di Qatar menyiarkan siaran langsung dari Mesir pada hari Sabtu lalu untuk pertama kalinya setelah selama delapan tahun vakum.
Baca juga: KPI Desak Stasiun Televisi Hentikan Iklan Shopee Blackpink
Al Jazeera, yang menutup kantornya setelah pasukan keamanan Mesir membubarkan demonstrasi di Rabia dan alun-alun al-Nahda pada 14 Agustus 2013, mulai mengudara lagi.
Siaran langsung disambut oleh staf Al Jazeera tetapi tidak ada pernyataan dari saluran jika kantor mereka akan dibuka kembali di Mesir.
Setelah krisis Teluk pada tahun 2017, hubungan antara Mesir dan Qatar mulai membaik dengan KTT Dewan Kerjasama Teluk ke-41 yang diadakan di Al-Ula, Arab Saudi pada 5 Januari lalu.
Langkah positif yang diambil antara kedua negara seperti saling menunjuk duta besar.
Al Jazeera adalah stasiun televisi berbahasa Arab dan Inggris yang berbasis di Doha, Qatar. Stasiun TV ini menjadi populer setelah serangan 11 September 2001, ketika stasiun ini menyiarkan rekaman pernyataan Osama bin Laden dan pimpinan al-Qaeda lainnya.
Selain saluran berita utama, Al Jazeera juga mengoperasikan beberapa saluran TV khusus lainnya, antara lain Al Jazeera English, Al Jazeera Sports, Al Jazeera Live, dan Al Jazeera Children’s Channel. Selain itu, Al Jazeera juga mengoperasikan situs web berita berbahasa Arab dan Inggris.
Al Jazeera mengklaim sebagai satu-satunya stasiun TV yang independen secara politik di Timur Tengah. Saat ini Al Jazeera menyaingi BBC dalam skala jumlah pemirsa yang diperkirakan mencapai 50 juta pemirsa.
Al Jazeera berawal dengan modal dari dana raja Qatar sejumlah 150 juta dolar Amerika, dan memulai siaran pada akhir 1996. Pada bulan April tahun tersebut, siaran BBC World dalam bahasa Arab mengalami masalah dengan pemerintah Arab Saudi, dan akhirnya harus menutup operasinya. Banyak mantan staf BBC yang kemudian bergabung dengan Al Jazeera.
Pada 15 November 2006 saluran Al Jazeera berbahasa Inggris mulai mengudara.[ah/anadolu/dbs]