Chanelmuslim.com – Saat terjadi perselisihan antara Ali dengan Mu’awiyah, Abdullah bin Abbas seorang sahabat yang mempunyai beberapa pendapat menunjukkan kecerdasannya yang tinggi dan siasatnya yang banyak. la lebih mementingkan damai daripada perang; lebih mengutamakan cara lembut daripada kekerasan; dan lebih mengutamakan logika daripada cara paksa.
Ketika Husain hendak pergi ke Irak untuk memerangi Ziyad dan Yazid, Ibnu Abbas memegang tangannya dan berusaha keras menghalanginya. Ketika ia mendengar kematian Husain, ia sangat sedih, hingga tidak keluar rumah.
Baca Juga: Empat Sifat Para Sahabat Rasulullah
Seorang Sahabat yang Pemberani, Bisa Dipercaya dan Berpikiran Sehat
Setiap terjadi pertentangan antara sesama kaum muslimin, Ibnu Abbas selalu mengusulkan cara damai, dialog dan kelembutan.
Benar, ia ikut berperang di pihak Ali saat menghadapi Mu’awiyah, tetapi itu ia lakukan karena peperangan itu pada awalnya sebagai tamparan keras yang harus dilakukan terhadap pembangkangan yang mengancam keutuhan agama dan kesatuan umat.
Begitulah Ibnu Abbas mengisi hidupnya dengan menyemai ilmu dan hikmah ke seluruh rongga dunia, menebarkan aroma dan ketakwaannya.
Pada usia ke-71, ia dipanggil menghadap sang Pencipta yang Maha Agung.
Kota Thaif menyaksikan arak-arakan panjang, mengantar kepergian seorang mukmin ke surga. Saat jasadnya dengan damai menempati kuburannya, angkasa bagai diguncang oleh gema janji Allah yang pasti benar.
“Wahai jiwa yang tenteram. Kembalilah kamu kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai. Masuklah ke dalam barisan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.”
Ibnu Abbas juga seorang ahli ibadah yang khusyu’ dan pasrah. Melakukan qiyamullail di malam hari dan berpuasa di siang hari. la sering menangis ketika shalat atau membaca Al-Qur’an, seakan-akan kedua matanya telah hafal jalan yang dilalui oleh air matanya di kedua pipinya. Ketika ia membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang memuat ancaman, kematian atau hari kebangkitan, maka isak tangisnya bertambah keras.
Inilah Abdullah bin Abbas ulama umat yang memiliki ilmu yang luas dan akhlak yang sangat baik. []
Sumber : Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Ithishom