ChanelMuslim.com – Para pelaku usaha batu giok yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Batu Aceh (APBA) siap memajukan perekonomian Aceh. Booming batu giok akan mampu meningkatkan kembali perekonomian masyarakat Aceh. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) APBA, Tgk Zulfikar Syahabuddin SE Ak.
“Banyaknya warga yang menjadikan batu giok sebagai mata pencahariannya, maka kesejahteraan akan merata,” ungkapnya kepada awak tribunnews Aceh, Sabtu (7/2).
Zulfikar mengatakan warga yang berada di pesisir barat-selatan atau juga sebagian timur dan tengah Aceh disibukkan memburu batu giok. Sehingga, katanya, akan mampu meredam munculnya bibit-bibit konflik akibat kesejahteraan tidak didapatkan.
Dia berharap, pemerintah tidak melarang warga memburu
batu giok, tetapi dibuat aturan yang jelas, sehingga tidak ada
pihak yang dirugikan.
“Jika seluruh pemerintah kabupaten melarang perburuan batu giok, maka denyut perekonomian akan kembali redup, karena hasil alam sendiri tidak bisa diambil,” ujarnya.
Zulfikar yang juga Ketua RealEstat Indonesia (REI) Aceh ini
berharap perburuan batu giok secara tradisional akan terus
berlangsung. Tetapi, jika ada hambatan, maka pemerintah
harus mencari solusi terbaik, seperti peraturan bupati
(Perbup) atau aturan lainnya, sebutnya.
“Batu giok harus menjadi modal menjaga perdamaian yang
telah terlihat selama ini,” harapnya. Dikatakan, dalam
membangun usaha, maka rasa aman menjadi modal utama,
bukan hal lainnya, karena ketenangan dalam berusaha sangatndibutuhkan, mulai dari petani, pemburu batu giok sampai pengusaha besar.
Sementara itu, Yuliardi, salah seorang pedagang batu giok di
Banda Aceh, kemarin menyatakan peminat batu giok terus
meningkat. Dia mengakui bisnis baru yang digelutinya ini
sangat menjanjikan, apalagi omzet penjualan yang diperoleh
dalam satu malam mencapai jutaan rupiah.
Mantan pedagang pakaian Top Fashion di kawasan
Peunayong ini mengaku membeli bahan baku dari kawasan
Aceh Jaya, Nagan Raya sampai wilayah tengah Aceh. Dia
mengungkapkan, harga satu cincin siap pakai yang dijual
bervariasi, dari ratusan ribu rupiah sampai puluhan juta
rupiah.
Dia mencontohkan, batu giok jenis solar berukuran besar
miliknya ditawarkan sampai Rp 22 juta, tetapi ada juga
berukuran kecil, berharga di bawah Rp 5 juta. Dia
menjelaskan, para pembeli bukan hanya warga lokal, tetapi
juga para wisatawan yang ingin menjadi oleh-oleh bagi
keluarganya. (jwt/ tribunnews/pic ilustrasi)