ChanelMuslim.com- Anak ayam menetas dari telur tidak dipecahkan dari luar. Melainkan dari dalam. Dari upaya anak ayam yang di dalam telur itu sendiri.
Bayangkan jika dipecahkan dari luar. Walaupun energi luar jauh lebih besar dari yang di dalam. Maka, bukan anak ayam yang akan keluar. Melainkan, telur yang membusuk, alias gagal.
Di situlah menariknya. Sebuah kelahiran, sebuah kebangkitan, sebuah perubahan; tidak muncul dari luar. Meskipun energi yang mendesaknya begitu besar.
Karena jika itu yang dipaksakan, maka kelahiran, kebangkitan, dan perubahannya akan prematur. Alias mengalami gagal lahir.
Telur kebangkitan dan perubahan itu harus dipecahkan dari dalam. Dipecahkan oleh subjeknya sendiri. Meskipun energi yang menggerakkan terasa kecil.
Begitulah mungkin perubahan yang Allah lakukan terhadap sebuah generasi atau kelompok. Allah tidak akan mengubah sebuah generasi, melainkan generasi itu sendiri yang melakukannya.
Allah tidak akan memberikan kebangkitan kepada sebuah generasi. Melainkan, generasi itu sendiri yang memunculkannya.
Dengan kata lain, perubahan dan kebangkitan tidak terjadi dengan serta merta seiring dorongan dari pihak luar. Seberapa pun kuatnya dorongan itu.
Semua terjadi melalui kekuatan dari dalam. Dari ketulusan jiwa yang sama. Dari kesadaran bersama. Dari kekuatan bersama. Dan untuk kepentingan yang sama.
Jika dipaksakan dari luar, perubahan dan kebangkitannya akan lahir prematur, seberapa pun besarnya kekuatan pihak luar itu. [Mh]