Chanelmuslim.com-Rusia tengah menghadapi gelombang penolakan terhadap aturan pemerintah yang melarang penggunaan jilbab di sekolah. Mufti Rusia angkat bicara dan mengimbau agar pemerintah menarik aturan tersebut.
Ravil Gainutdin, mufti Rusia, menyatakan dalam surat terbuka yang dimuat di situs Dewan Mufti Rusia, agar pemerintah menarik larangan penggunaan jilbab di sekolah demi menjaga nilai budaya bangsa.
“Saya sebagai mufti dan juga seorang ayah, meminta Anda (Putin) untuk melindungi nilai budaya bangsa demi masa depan anak dan cucu kita dan juga negara Eurasian yang tercinta” ujar Gainutdin, Sabtu (7/2).
Gainutdin menjelaskan bahwa berhijab dalam Islam bermakna “kerudung” yang menutupi seluruh tubuh dan juga merupakan prinsip berpakaian bagi muslimah. Berhijab bukanlah suatu pertobatan atau tantangan bagi masyarakat, tapi Islam menginginkan agar wanita mulia dan jauh dari berpakaian minim atau telanjang.
Surat terbuka Gainutdin selanjutnya akan dilayangkan ke Pengadilan Tinggi untuk menuntut hak-hak muslimah di Rusia. Sebelumnya, negara bagian Mordovia berencana memberlakukan larangan penggunaan jilbab di sekolah pada 11 Februari mendatang. Mufti juga mengingatkan bahwa pada 1 Februari diperingati sebagai Hari Hijab Internasional.
Menggunakan penutup kepala ada pada ajaran agama Ibrahim dan juga terdapat dalam tradisi Rusia. Sebaliknya, Gainutdin menuding pengaruh Barat yang merusak nilai-nilai budaya Rusia, termasuk dalam hal berpakaian.
Federasi Rusia adalah rumah bagi 23 juta muslim dan populasinya mencapai 15 persen dari total 145 juta penduduk Rusia yang menganut Orthodox. (ind/onislam)