Chanelmuslim.com-Banjir, banjir, banjir di mana-mana. Gara-gara hujan turun dari semalam, debit air naik akibatnya banjir mengepung ibukota. Hujan pun jadi sasaran cacian dan kutukan.
“Hujan kok nggak berhenti-berhenti sih, mau pergi jadi susah, nih,” teriak Bu Minah yang mau mengantar sekolah anaknya.
“Duh, hujan lagi, gimana gue mau ngantor! Jalan jadi becek dan banjir, belum lagi macet!” batin Laeli ketus.
“Hujan lagi, banjir lagi, gimana aye mau dagang?” kata Mpok Salma, tukang sayur keliling.
Mungkin banyak lagi batin orang yang ngedumel dan kesal dengan hujan yang turun tiada henti dari semalam. Saking kesalnya, sampai-sampai kita lupa untuk berdoa “Allahumma shayyiban naafi’an” yang artinya “Semoga hujan ini membawa manfaat”.
Ya, hujan yang adalah rahmat dari Allah swt malah kita caci sedemikian rupa bahkan menjadi kambing hitam dari banjir di mana-mana. Padahal, bukan faktor hujan saja yang membawa bencana, bisa saja faktor manusia atau manajemen perkotaan yang tidak beres.
Bukankah Allah swt sudah menjelaskan di dalam Alquran.
“Dan Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim.” (Q.S. Lukman: 34)
“Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki.” (Q.S. Ar-Ra’du: 13)
Sekalipun kita tidak menghendaki banjir dan berdoa agar tidak banjir tapi Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk kita dan pasti ada hikmah dari segala kejadian. (ind)