Merayakan kontribusi umat Islam terhadap budaya Prancis, sebuah kampanye baru telah diluncurkan setelah insiden serangan Paris untuk memperbaiki citra agama minoritas di negara Eropa tersebut.
“Saya merasa bahwa keberadaan kami (sebagai Muslim di Prancis) akan dipertanyakan,” ujar Laila Fathi, yang saat ini seorang mahasiswa Phd Hukum di universitas SOAS di London, mengatakan kepada Al Arabiya News.
Menghadapi reaksi sengit selama beberapa minggu terakhir, Fathi menjadi salah satu dari jutaan Muslim Prancis yang merasa penting untuk meminta maaf atas serangan Paris yang dilakukan atas nama keyakinan mereka.
Bertujuan untuk mempertahankan keyakinan mereka, Fathi bersama dengan Muslim lainnya dari profesi yang berbeda meluncurkan kampanye online yang bertujuan menyoroti kontribusi Muslim dalam budaya Prancis.
Dengan hashtag #JeSuisNous, yang diterjemahkan sebagai “Saya adalah kami”, kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kohesi damai dan mempromosikan keragaman di Prancis.
Tujuan dari kampanye ini adalah: “meningkatkan citra warga Muslim dan mempromosikan kontribusi Muslim Prancis di tengah masyarakat, budaya dan seni,” kata manajer proyek #JesuisNous, Suhail Najmi, yang juga seorang jurnalis untuk saluran televisi Muslim Oumma TV.
Selain meluncurkan halaman Facebook, mereka berkampanye di Youtube yang bertujuan mengembangkan platform digital untuk memperkaya pengaruh komunitas Muslim,” terang Fathi.
“Jadi pada dasarnya, membuat event dimana umat Islam akan merasa lebih percaya diri dalam identitas Prancis mereka serta menjembatani antara aktor yang berbeda dari masyarakat sipil Prancis.”
Selain mempromosikan wajah Islam sebenarnya di Prancis, kampanye ini juga bertujuan untuk menyoroti tantangan yang dihadapi oleh umat Islam Prancis.[af/onislam]