ChanelMuslim.com – Sebuah kisah inspiratif tentang wanita dan kecoak ditulis oleh Sundar Pichai (CEO Google). Lalu, ditulis ulang dan disesuaikan oleh Irene Radjiman. Simak kisahnya berikut ini.
Di sebuah restoran, seekor kecoak tiba-tiba terbang dari suatu tempat dan mendarat di seorang wanita.
Dia mulai berteriak ketakutan. Dengan wajah yang panik dan suara gemetar, dia mulai melompat, dengan kedua tangannya berusaha keras untuk menyingkirkan kecoak tersebut.
Reaksinya menular, karena semua orang di kelompoknya juga menjadi panik.
Wanita itu akhirnya berhasil mendorong kecoak tersebut pergi tapi… Kecoak itu mendarat di pundak wanita lain.
Sekarang, giliran wanita lain tersebut yang melanjutkan drama. Seorang pelayan wanita bergegas ke depan untuk menyelamatkan mereka.
Saat yang bersamaan, kecoak tersebut terbang dan berpindah ke pelayan wanita tersebut.
Pelayan wanita berdiri diam, menenangkan diri dan mengamati perilaku kecoak yang baru saja menempel di kemejanya itu.
Saat sudah cukup percaya diri, dia meraih kecoak tersebut dengan jari-jarinya dan melemparkan keluar restoran.
Perhatikan semua kejadian di atas. Siapa yang bertanggung jawab atas kegaduhan yang baru saja terjadi itu?
Baca Juga: Cara Ampuh Mengusir Kecoak
Apakah si kecoak? Atau para wanita tersebut?
Jika memang kecoak yang salah, mengapa pelayan wanita itu tidak terganggu dan tidak bertindak heboh seperti kedua wanita tamu restoran itu? Bahkan pelayan wanita itu dengan cukup percaya diri menyelesaikan kegaduhan yang terjadi dengan baik.
Berarti kecoak tidak salah, tapi karena respon yang diberikan para wanita itu yang menentukan. Respon kedua wanita tamu restoran yang langsung membuat suasana menjadi kacau.
Kecoak itu memang menjijikkan. Tapi, ia akan tetap seperti itu selamanya. Akan menjadi tantangan luar biasa besar untuk mengubah kecoak menjadi lucu dan menggemaskan.
Begitupun juga dengan persoalan dalam hidup kita.
Kondisi yang terasa makin sulit, berita-berita tentang virus yang mengerikan, berita-berita tentang kematian yang menakutkan, kondisi tubuh yang melemah, dan sebagainya.
Sampai kapanpun, semua masalah itu tidak akan pernah menyenangkan. Tapi, sejatinya, bukan itu yang membuat semuanya kacau. Ketidakmampuan kita untuk menghadapinya yang membuatnya demikian.
Yang mengganggu wanita itu bukanlah kecoak, tapi ketidakmampuan wanita itu untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh kecoak.
Bila saja manusia menyadari bahwa bukan soal virus yang mengganggu dirinya, tapi ketidakmampuan dirinya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh virus tersebut.
Baca Juga: Respon terhadap Pemberian Pengaruhi Rasa Syukurmu
Reaksi dan Respon terhadap Masalah
Jadi, apa yang bisa Anda pelajari dari kisah ini?
Para wanita tamu restoran itu bereaksi, sedangkan pelayan wanita itu merespon.
Reaksi lebih bersifat refleks dan naluriah, sedangkan respon itu sendiri merupakan reaksi yang sudah melewati fase berfikir.
Orang yang BAHAGIA itu bukan karena hidupnya tidak pernah menghadapi masalah dan semuanya sesuai dengan keinginannya.
Orang yang BAHAGIA itu karena mampu membuat RESPON, menanggapi keadaan dengan terlebih dahulu berfikir.
Jadi, masalah tetap akan menjadi masalah. Virus selamanya akan tetap virus. RESPON kita terhadapnyalah yang akan menentukan apakah akan tetap menjadi masalah atau akan selesai.[ind]
sumber: Chanel telegram t.me/ireneradjiman