ChanelMuslim.com – Kisah Umar bin Khattab menolak pemberian gula-gula pun berlanjut dengan pertanyaan Umar kepada utusan Azerbaijan tersebut. Beliau bertanya terkait siapa saja yang menerima bingkisan tersebut.
Baca Juga: Kisah Umar bin Khattab Menolak Pemberian Gula dari Utusan Azerbaijan
Umar bin Khattab Memerintahkan untuk Membagikan Gula-gulanya ke Fakir Miskin
“Apakah semua kaum Muslimin mendapatkan kiriman gula-gula ini?” tanya Umar.
Utusan itu tertegun atas pertanyaan Umar, kemudian menjawab, “Oh tidak Baginda, gula-gula ini khusus untuk Amirul Mukminin.”
Mendengar jawaban itu, Umar tampak marah. Ia pun memerintahkan kepada utusan Azerbaijan untuk membawa gula-gula tersebut ke masjid dan membagi-bagikannya kepada fakir miskin.
“Barang ini haram masuk ke dalam perutku, kecuali jika kaum Muslimin memakannya juga. Dan engkau cepatlah kembali ke Azerbaijan, beritahukan kepada yang mengutusmu, bahwa jika ia mengulangi ini kembali, aku akan memecat dari jabatannya!” tegas Umar.
Dari kisah ini, kita dapat melihat betapa jujurnya seorang khalifah yang tidak ingin kenyang sendiri di saat di luar sana masih banyak yang kelaparan.
Di keheningan malam saat rakyatnya tidur nyenyak, ia bangun dan mendekatkan diri di masjid. Tidak ada pengawal yang menyertainya.
Di rumah juga tidak ada makanan istimewa layaknya para penguasa dan pejabat saat ini. Istri Umar hanya memiliki roti dan garam, makanan sehari-hari rakyat biasa.
Hal ini menunjukkan Umar Jauh dari kemewahan dan keserbaadaan. Sebagai Khalifah dan pemimpin negara, ia tidak malu menyuguhkan makanan roti gandum kepada tamunya, sebab itulah makanan kesehariannya.
Ketika mendapatkan hadiah, atau dalam istilah sekarang gratifikasi, khusus dari utusan Azerbaijan, ia pun mempertanyakan, “Apakah semua kaum Muslimin mendapatkan kiriman gula-gula ini?”
Sahabat Muslim, itulah kisah Umar bin Khattab menolak pemberian gula-gula. Semoga kita bisa meneladani kejujuran dan kesederhanaan beliau. [Cms]