ChanelMuslim.com – Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) telah memberikan rekomendasi untuk melakukan vaksinasi kepada ibu hamil dengan tiga kondisi berikut. Sebelumnya, ibu hamil ditetapkan sebagai salah satu kategori yang tidak diizinkan menerima vaksin karena berisiko tinggi terhadap kesehatan ibu dan janinnya.
Baca Juga: Ini 10 Rekomendasi Buah untuk Kesehatan Ibu Hamil
Kondisi Ibu Hamil yang Diperbolehkan Divaksin
Dalam akun instagramnya, POGI telah mengunggah surat rekomendasi yang berisi terkait vaksinasi kepada ibu hamil.
Pemberian vaksinasi yang dipercepat dan diperluas pada:
a. Ibu hamil dengan risiko tinggi, yaitu usia di atas 35 tahun, memiliki BMI di atas 40 dengan komorbid diabetes dan hipertensi.
b. Kelompok ibu hamil risiko tinggi terpapar, terutama tenaga kesehatan.
c. Pada ibu hamil dengan risiko rendah setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kesehatan dan bersedia atas pilihannya untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Selain itu, POGI juga menuliskan kebijakan berbasis bukti tentang Covid-19 pada ibu hamil.
Covid-19 meningkatkan risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi kehamilan lainnya.
Selain itu, mendapatkan vaksinasi dalam kehamilan akan mencegah ibu hamil bergejala berat apabila terpapar Covid-19.
WHO juga menyatakan bahwa ibu hamil di atas 35 tahun, IMT yang tinggi dan memiliki komorbid seperti diabates dan hipertensi serta kelompok risiko tinggi terpapar Covid-19 direkomendasikan untuk mendapatkan vaksinasi Sinovac.
Baca Juga: Inilah Manfaat Kurma Bagi Ibu Hamil
Proses Vaksin Masuk ke dalam Tubuh
Dalam surat rekomendasi tersebut, POGI juga menuliskan vaksin yang masuk ke dalam tubuh akan masuk ke dalam sel, kemudian ditangkap oleh APC/sel penyaji antigen dan dipecah menjadi peptide kecil yang diikat oleh MHC.
Setelah itu, akan dipresentasikan ke sel T helper/CD 4. Sel CD4 akan merangsang sel limfosit-B untuk mengeluarkan berbagai macam stikon yang kemudian berkembang menjadi sel plasma untuk memproduksi antibodi.
Antibodi yang diproduksi adalah IgM, IgG, dan neutralizing antibody. Proses ini mencapai waktu kurang lebih 2 minggu.
Apabila sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dan terjadi infeksi, tubuh yang sudah memiliki sel B memori akan lebih cepat mengenali antigen tersebut, sehingga antibodi netralisasi akan segera terbentuk dalam waktu singkat. [Cms]