ChanelMuslim.com – Kisah Imam Syafi’i mencari jawaban terkait dalil Ijma’ berikut ini bisa kita ambil pelajarannya.
Seperti diketahui, sumber dalil ketiga setelah Al-Qur’an dan Hadits adalah Ijma’, yaitu konsensus atau kesepakatan para ulama.
Baca Juga: Sayyidah Nafisah, Guru Perempuan Imam Syafi’i
Kisah Imam Syafi’i yang Berusaha Mencari Jawaban
Dalam kisah berikut, kita bisa melihat betapa rendah hatinya seorang Imam Syafi’i.
Saat ditanya oleh orang lain, tetapi beliau tidak tahu jawabannya, maka ia tidak malu untuk menunjukkan bahwa ia tidak tahu, padahal Imam Syafi’i dikenal memiliki ilmu yang sangat luas.
Dilansir Islamnu.or.id, pada waktu antara Zuhur dan Ashar, Imam Syafi’i sedang bersandar di sebuah tiang (riwayat lain mengatakan bukan tiang).
Tiba-tiba, datang seorang kakek misterius dengan mengenakan jubah, imamah, dan sarung.
Semua yang dikenakan kakek itu terbuat dari shuf (bulu domba).
Selain itu, tangannya memegang sebuah tongkat, sehingga tampak sekali kewibawaannya.
Imam Syafi’i yang melihat kehadirannya, segera berdiri untuk merapikan pakaian.
Kakek itu mengucapkan salam dan turut duduk.
Sang kakek berkata, “Saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan.”
“Silakan,” jawab Imam Syafi’i.
“Apa dasar dari agama Allah?” tanya sang kakek.
“Al-Qur’an.”
“Lalu, apa lagi?”
“Sunnah Rasulullah.”
“Lalu?”
“Konsensus (ijma’) para ulama.”
“Apa landasan-landasan Anda mengatakan konsensus para ulama?” desak sang kakek.
“Al-Qur’an,” jawab Imam Syafi’i.
“Apabila Al-Qur’an, lalu, ayat yang mana?” lanjutnya mendesak.
Kali ini, Imam Syafi’i tidak langsung menjawab. Beliau berpikir sejenak, tetapi masih belum juga menjawab.
Akhirnya, sang kakek memberinya jeda waktu tiga hari untuk Imam Syafi’i, guna mencarikan jawaban.
“Saya beri waktu tiga hari tiga malam. Apabila engkau menemukan ayat dari Al-Qur’an itu, kau benar.
Apabila tidak, maka bertaubatlah!” tegas kakek. [Cms]
(Bersambung pada bagian kedua)