ChanelMuslim.com – Pada masa pandemi Covid-19 ini, masjid yang ketat menerapkan 5 M tentu sangat dicari oleh para jemaah. Masjid Al Jabbar yang ada di daerah Jatibening, salah satu masjid yang tergolong sangat ketat menerapkan protokol kesehatan, yakni dengan memberlakukan 5 M.
Ketua DPD PKS Kota Bekasi H. Heri Koswara, M.A. sempat mengisi jadwal khutbah di masjid itu, Jumat (11/6/2021) lalu. Ia menyaksikan sendiri bagaimana pengurus DKM memberlakukan aturan dengan disiplin yang ketat.
“Saat jemaah masuk masjid, pengurus memberlakukan aturan dengan disiplin yang ketat dan tak bosan-bosan mengimbau kepada para jemaah agar tetap menjaga jarak dan memakai masker,” kata Heri Koswara.
Ketua DKM Al-Jabbar adalah seorang dokter yang sangat memahami aspek kesehatan di lingkungan masjid.
“Saya menyaksikan suasana disiplin yang begitu ketat tapi tetap nyaman. Mungkin karena Ketua DKM-nya seorang dokter sehingga dia sangat memahami betapa diperlukannya menjaga aspek kesehatan di lingkungan masjid,” tambah Heri.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Masjid di Jantung Chechnya
Masjid yang Ketat Menerapkan 5 M
Heri yang diberikan amanah untuk maju sebagai calon walikota Bekasi itu teringat dengan berbagai isu tentang penularan Covid-19 dari cluster masjid.
“Sebagai otokritik saya kepada para pengurus DKM, sudah seharusnya kita menjaga masjid dari kemungkinan menjadi cluster penularan. Karena itu upaya memberi pembinaan dan penguatan serta bantuan kepada pengurus DKM di semua masjid ini hendaknya bisa menjadi prioritas program di kota Bekasi kelak,” ujarnya.
Selain kasus Covid-19, kasus DBD juga merebak di Kota Bekasi. Tak lupa, Heri juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di wilayah permukiman.
“Jangan lupa menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat-rapat semua tempat penyimpanan air dan upayakan memanfaatkan barang bekas yang bernilai ekonomis untuk daur ulang sehingga sampah tidak jadi sarang nyamuk,” kata Heri Koswara, dilansir dari Bekasimedia, Ahad (6/6).
Heri juga meminta Pemkot untuk mewaspadai kasus DBD apalagi ditambah adanya peralihan musim yang semakin tidak menentu (pancaroba).
“Kasus DBD tetap masih menjadi ancaman serius dan tidak menutup kemungkinan akan terus naik kurvanya jika tidak ditangani secara serius,” tambah Heri yang juga Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat itu.[ind]