ChanelMuslim.com- Imam Nawawi rahimahullah, menyusun kitab hadits Arbain. Beliau menyampaikan sebuah hadits tentang keutamaan dari menghafal 40 hadits. Inilah uraian beliau dalam kitab tersebut.
Berikut ini hadits yang menjelaskan tentang keutamaan atau fadhilah menghafalkan 40 hadits:
ان رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم قال: من حفظ على امتى اربعين حديثا من امر دينها بعثه اللّه يوم القيامة فى زمرة الفقهاء و العلماء
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa dari umatku yang mau menghafalkan empat puluh hadits yang menjelaskan tentang perkara agamanya, maka Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat kelak bersama dengan golongan ahli fikih dan ulama.”
و فى رواية: بعثه اللّه فقيها عالما
Dalam riwayat yang lain mengatakan, “Maka ia dibangkitkan sebagai golongan orang yang ahli fikih dan orang yang mengamalkan ilmunya.”
و فى رواية ابى الدرداء: و كنت له يوم القيامة شافعا و شهيدا
Dan diriwayatkan oleh Abu Dardak, “Maka aku (Rasullullah Saw) memberi syafaat dan menjadi saksi kelak pada hari kiamat.”
و فى رواية ابن مسعود : قيل له ادخل من اى ابواب الجنة شئت
Dan diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud, “Dikatakan kepadanya masuklah ke surga dari beberapa pintu mana saja yang engkau kehendaki.”
و فى رواية ابن عمر:”كتب فى زمرة العلماء، و حشر فى زمرة الشهداء” و اتفق الحفاظ على انه حديث ضعيف و ان كثرت طرقه
Dan diriwayatkan oleh Ibnu Umar, “Maka Allah mencatatnya termasuk dari golongan ulama, dan dikumpulkan dengan golongan orang-orang yang mati syahid”.
Dan orang-orang yang ahli menghafalkan hadits bersepakat bahwasanya hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ini merupakan hadits lemah atau dho’if walaupun banyak periwayat hadits yang meriwayatkannya.
و قد صنف العلماء رضى اللّه تعالى عنهم فى هذا الباب ما لا يحصى من المصنفات
Banyak ulama yang membuat kitab berupa kumpulan 40 hadits mengingat manfaat menghafalkan 40 hadits sangat besar seperti yang telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga banyak kitab kumpulan 40 hadist tentang perkara agama ini yang tidak terhitung jumlahnya.
Ulama-ulama yang Menyusun Kitab Hadits Arbain
فاول من علمته صنف فيه: عبد اللّه ابن المبارك ثم محمد بن اسلم الطوسى العالم الرّبانى، ثم الحسن بن سفيان النسائ و ابو بكر الاجرى، و ابو بكر بن ابراهيم الاصفهانى و الدارقطني و الحاكم و ابو نعيم، و ابو عبد الرحمن السّلمى و ابو سعيد المالينى، و ابو عثمان الصّابونى، و عبد اللّه بن محمد الانصارى و ابو بكر البيهقى، و خلائق لا يحصون من المتقدمين و المتأخرين.
Ulama yang pertama menyusun kitab berupa kumpulan 40 hadits-hadits atau kitab hadits arbain ini adalah : Abdullah Ibnu Al Mubarrok. Kemudian setelah itu, Muhammad bin Aslam Ath Thusi Al ‘Alim Ar Robbani, Al Hasan bin Sufyan An Nasa’i, Abu Bakar Al Ajry, Abu Bakar bin Ibrohim Al Asfihani, Ad Daruquthni, Al Hakim, Al Nu’aim, Abu Abdur Rohman As Silmi, Abu Sa’id Al Malini, Abu Utsman Ash Shobuni, Abdulloh bin Muhammad Al Anshori, Abu Bakar Al Baihaqi dan masih banyak lagi ulama-ulama yang lain baik dari ulama mutaqaddimin maupun ulama mutaakhirin.
Ulama Mutaqaddimin adalah ulama-ulama pada masa-masa periwayatan hadits secara langsung dengan lisan, yang juga melahirkan kaidah-kaidah dan teori-teori ilmu hadits.
Sementara, ulama Mutaakhirin adalah ulama-ulama yang menyelidiki dan memverifikasi kebenaran hadits dan menyempurnakan ilmu hadits dengan memberikan uraian (syarah) atau klasifikasi sesuai dengan kandungan isi hadits. [Mh/sumber: kanzanesia.com]