ChanelMuslim.com–Lomba Baca Kitab Kuning 2016 yang diadakan Fraksi dan DPP PKS akhirnya memasuki babak grand final di tingkat nasional. Markaz Dakwah DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, menjadi ajang adu kemampuan 14 utusan dari seluruh Indonesia, Ahad (24/4/2016).
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini dalam kata sambutan sebelum dimulainya babak penentuan tersebut, memberikan apresiasi yang tinggi kepada para peserta lomba serta pihak-pihak yang turut menyukseskan jalannya acara ini. “Kami sangat bersyukur bahwa peserta yang mengikuti lomba ini mencapai lebih dari seribu orang. Itu di luar target panitia,” ujarnya bangga.
Ajang kompetisi semacam ini, menurut Jazuli, ingin menunjukkan bahwa PKS sangat menghormati para ulama, yang salah satu wasilahnya adalah dengan membaca, memahami serta mempraktikkan apa-apa yang telah mereka warisi melalui karyat tulisnya.
“PKS adalah partai yang menaruh perhatian tinggi terhadap pegembangan tradisi khazanah intelektual Islam. Maka itu Kitab Kuning yang menjadi tradisi di kalangan pesantren di Nusantara, ini adalah karya ulama dari berbagai negara,” tutur Jazuli.
Dengan menghargai karya ulama melalui cara demikian, menurut Jazuli, pihaknya ingin menepis anggapan miring soal aliran PKS. “Aqidah PKS adalah ahlu sunnah wal jama’ah, sejak awal pendirian hingga akhir zaman, insya Allah,” tegasnya.
Saat ditanya salah seorang awak media yang menanyakan motif politis di balik penyelenggaraan acara tersebut, Jazuli menepisnya. “Kalau motifnya politik, mestinya penyelenggaraan acara ini mendekati tahun 2019, dong. Jadi, bisa disimpulkan sendiri kan?” tanyanya balik ke media.
Selama sekitar 4 jam, ke-14 peserta grand final lomba baca Kitab Kuning, tampak bersaing ketat. Mereka menampilkan dirinya yang terbaik dalam membacakan bagian isi Kitab Fathul Mu’in, dengan meng’irabnya, lalu menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia, serta memahami konteksnya dengan mendapat sejumlah pertanyaan dari dewan juri.
Setelah melewati tahapan yang tegang tersebut, akhirnya dewan juri memutuskan peserta yang menjadi juara. Ahmadi, 22 tahun, delegasi dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menjadi juara pertama. Ia merupakan santri dari Ponpes Al-Ikhlas Al-Aziziyah, Bireun, Aceh. Sebagai pemenang pertama ia berhak mendapatkan hadiah tambahan berupa umroh.
Sebelum menerima hadiah, pada sore hingga malam harinya, para peserta grand final tersebut dibawa ke hotel Kartika Chandra, Jakarta, tempat acara puncak peringatan lahirnya PKS yang ke-18. Acara ini dimeriahkan dengan orasi politik Presiden PKS Sohibul Iman, Leadership Talk dari Prof BJ Habibie, PKS Award 2016, pemberian hadiah pemenang lomba nasional kitab kuning, serta wayang kulit oleh dalang cilik. (mr/ChanelMuslim)