Chanelmuslim.com – Hati-hati dengan hati yang keras, karena kerasnya hati dapat menutup hidayah Allah. Hati yang lembut sangat disukai, karena Rasulullah pun memiliki hati yang lembut. Lembut bukan berarti lemah.
Delapan hal berikut dapat membantu melembutkan hati yang membatu;
1. Mengenal Allah dengan baik.
Siapa yang kenal Allah, maka hatinya pasti akan lunak dan lembut. Tapi siapa yang jahil terhadap-Nya, maka akan keras hatinya.
Semakin bodoh seseorang terhadap Allah, maka akan semakin berani melanggar batasan-Nya. Ketika kita dapat semakin berpikir dan merenung tentang berbagai hal dan berbagai ciptaan Allah, maka akan semakin sadar akan kebesaran Allah, keluasan nikmat dan kuasa-Nya.
2. Mengingat maut
Kematian itu pasti datang. Ingatlah kuburan dengan timbunan tanah, kesempitan dan kegelapannya. Lihatlah orang yang tengah sakaratul maut, penderitaannya atau bagaimana kejadian orang-orang yang meninggal dengan sakit atau tiba-tiba, disaat tengah ibadah atau maksiat. Hal ini dapat membangunkan ketiduran hati dan mengingatkan dari keterlenaan.
Sa’id bin Jubair berkata, “Seandainya mengingat mati lepas dari hatiku, maka aku takut kalau akan merusak hatiku.”
3. Berziarah kubur dan memikirkan penghuninya
Bagaimana mereka yang telah ditimbun tanah, bagaimana mereka dulu makan, minum dan berpakaian dan kini telah hancur dalam kubur. Mereka tinggalkan segala yang dimiliki, harta, kekuasaan maupun keluarga. Dan cepat atau lambat kita akan menjadi seperti mereka.
4. Memperhatikan ayat-ayat Alquran
Memikirkan ancaman dan janji Allah, perintah dan larangan-Nya. Karena dengan memikirkan kandungannya, maka hati akan tunduk, iman akan bergerak mendorong untuk berjalan menuju Rabbnya, hati menjadi lunak dan takut kepada Allah.
5. Mengingat akhirat dan kiamat
Hura hara dan dahsyatnya kiamat, bagaimana Alquran dan hadits menggambarkan kiamat tentu akan membuat bergidik. Neraka dan surga yang bertolak belakang. Inginkah menjadi penghuni neraka dengan segala siksanya. Atau maukah kita mendapat surga dengan segala kenikmatannya.
6. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar
Dzikir dapat melunakkan hati yang keras. Karena itu selayaknya seorang hamba mengobati hatinya dengan berdzikir kepada Allah. Sebab, ketika kelalaian bertambah, kekerasan hati semakin memuncak.
7. Mendatangi orang shaleh dan bergaul dengan mereka.
Orang shaleh akan memberikan semangat ketika kita lemah, mengingatkan ketika kita lupa, memberikan jalan ketika kita bingung. Bergaul bersama orang-orang shaleh atau berada di lingkungan orang shaleh akan memotivasi kita menambah ketakwaan dan memperbaiki ibadah kita.
8. Berjuang, introspeksi dan melihat kekurangan diri
Manusia jika tidak mau berjuang, introspeksi dan melihat kekurangan diri, maka dia tidak tahu bahwa dirinya sakit dan banyak kekurangan. Jika dia tidak merasa memiliki kekurangan, tidak merasa hatinya keras, maka bagaimana mungkin dia akan memperbaiki diri atau bertobat.
Delapan kita ini dapat kita coba dan praktikkan ketika diri mulai malas, semangat mulai turun. (w)
Referensi : Jangan Sekali-kali Lalaikan Shalat, 90 Renungan Luar Biasa Pembangun Kesadaran Shalat Anda, MuhammadbYasir, Pustaka Al-Kautsar