HADITS arbain 8. Memerangi kemusyrikan adalah apa yang dilakukan oleh Rasulullah sejak awal beliau di utus oleh Allah Ta’ala. Ketika Rasulullah wafat maka para sahabatlah yang meneruskan dakwah Rasulullah.
Dan hadits Arbain yang ke-8 ini membahas mengenai kewajiban menegakkan kalimat tauhid dan menjalankan kewajiban zakat dan puasa.
Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma sesungguhnya Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal itu maka darah dan harta mereka akan dilindungi kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah Ta’ala. (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Hadits Arbain 19: Jagalah Allah, Kebaikan dan Keburukan atas Izin-Nya
Hadits Arbain 8 : Memerangi Kemusyrikan dan yang Menolak Membayar Zakat
Hadits ini secara praktis dialami pada zaman kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq, sejumlah rakyatnya ada yang kembali kafir. Maka Abu Bakar bertekad memerangi mereka termasuk di antaranya mereka yang menolak membayar zakat.
Maka Umar bin Khathab menegurnya seraya berkata: “Bagaimana kamu akan memerangi mereka yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah sedangkan Rasulullah telah bersabda: Aku diperintahkan…..(seperti hadits diatas).”
Maka berkatalah Abu Bakar: “Sesungguhnya zakat adalah haknya harta,“ hingga akhirnya Umar menerima dan ikut bersamanya memerangi mereka.
Kandungan Hadist :
1. Maklumat peperangan kepada mereka yang berlaku musyrik hingga mereka masuk Islam.
2. Diperbolehkannya membunuh orang yang mengingkari shalat dan memerangi mereka yang menolak membayar zakat.
3. Tidak diperbolehkan berlaku sewenang-wenang terhadap harta dan darah kaum muslimin.
4. Diperbolehkannya hukuman mati bagi setiap muslim jika dia melakukan perbuatan yang menuntut dijatuhkannya hukuman itu seperti:
Berzina bagi orang yang sudah menikah (muhshan), membunuh orang lain dengan sengaja dan meninggalkan agama dan jamaahnya.
5. Dalam hadits ini terdapat jawaban bagi kelompok murji’ah yang mengira bahwa iman tidak membutuhkan amal perbuatan.
6. Tidak mengkafirkan pelaku bid’ah yang menyatakan keesaan Allah dan menjalankan syari’at-Nya.
7. Di dalamnya terdapat dalil bahwa diterimanya amal yang zhahir dan menghukumi berdasarkan sesuatu yang zhahir sementara yang tersembunyi diserahkan kepada Allah. [Cms]
Sumber : ebook Hadits Arba’in Nawawiyah, Muhyiddin Yahya bin Syaraf Nawawi, Penerjemah Abdullah Haidhir, DR. Muh. Mu’inudinillah Bashri, Maerwandi Tarmizi, islamhouse.com