Chanelmuslim.com-Jika Anda sedang hamil, perhatikan baik-baik asupan Anda. Sebab asupan bisa berpengaruh terhadap kondisi tubuh ibu hamil yang pada akhirnya akan berpengaruh juga pada janin yang dikandung.
Makanan dan minuman yang diasup akan berpengaruh pada berat badan, tekanan darah, serta kadar glukosa ibu hamil. Kondisi-kondisi inilah yang berpengaruh pada berat badan bayi saat lahir nantinya, apakah berberat badan sangat rendah saat lahir atau sebaliknya, terlalu berat.
Untuk diketahui, bayi yang sangat kecil maupun yang sangat besar saat lahir sama-sama membawa risiko kesehatan. “Terlalu besar maupun terlalu kecil saat lahir juga terkait dengan penyakit seperti diabetes tipe 2 di kemudian hari,” ujar dr Rachel Freathy dari University of Exeter Medical School, dalam siaran persnya, seperti dikutip dari Medical Daily.
dr Freathy bersama rekan-rekannya menggelar studi untuk mencari tahu hubungan kondisi ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir. Penelitian tersebut telah diterbitkan di JAMA.
Dalam penelitiannya, peneliti mengkaji data 18 studi yang melibatkan lebih dari 30.000 ibu dan bayinya. Indeks massa tubuh dari para ibu itu dilihat, lalu dicatat juga kadar glukosa darah dan lipid, serta tekanan darahnya. Data itu lantas dibandingkan dengan informasi berat badan bayinya saat lahir.
Apa hasilnya? Bayi cenderung lahir dalam ukuran besar jika ibunya kelebihan berat badan atau obesitas. Kadar glukosa darah yang tinggi juga terkait dengan ukuran bayi yang besar saat lahir. Sementara, perempuan dengan tekanan darah tinggi cenderung melahirkan bayi dengan ukuran yang lebih kecil dan bahkan bisa dikatakan memiliki berat badan lahir yang rendah, terlepas apakah para ibu itu memiliki tubuh yang gemuk atau tidak.
Temuan keterkaitan tekanan darah dan berat badan bayi saat lahir menunjukkan bahwa yang terjadi selama kehamilan tidak sekadar dipengaruhi berat badan ibu. Lantas mengapa tekanan darah ibu yang tinggi bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang rendah?
Dikutip dari March of Dimes, tekanan darah tinggi bisa menyebabkan pembuluh darah di rahim menjadi lebih sempit. Hal ini membuat janin tidak bisa mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan dengan memadai. Padahal oksigen dan nutrisi ini dibutuhkan janin untuk tumbuh dan berkembang di dalam rahim sampai dilahirkan.
Soal tekanan darah ibu dan pengaruhnya pada janin ini rupanya sangat menarik perhatian peneliti. Karena itu, peneliti berniat memperluas cakupan studinya untuk melihat apakah ada pengaruhnya dalam jangka panjang, khususnya terkait dengan kesehatan si anak pada saat dewasa.(ind/dethealth)