ChanelMuslim.com – Meskipun secara nasional, industri perbankan syariah mengalami tekanan, PT Bank Syariah Bukopin mampu meraih kinerja positif dengan membukukan laba bersih perusahaan mencapai 226,86%. Hal tersebut disampaikan oleh Riyanto selaku Direktur Utama BSB.
“Hingga Desember 2015, BSB mampu meningkatkan laba bersih secara signifikan meningkat sebesar 226,86%, atau menjadi sebesar Rp27,78 miliar,” ujar Riyanto usai melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2015 di Jakarta, Rabu (23/3).
Riyanto memaparkan Melalui sejumlah kebijakan strategis yang tepat disertai dengan berbagai langkah konkret di lapangan, Kami terbukti mampu membukukan pertumbuhan kinerja keuangan dan usaha yang lebih tinggi di atas pertumbuhan rata-rata pada industri perbankan syariah nasional.
“Salah satu Peningkatan tersebut disebabkan oleh naiknya pembiayaan yang diberikan menjadi Rp4,31 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 16,07% dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2014,” jelasnya yang didampingi oleh Seluruh Direksi dan Dewan Komisaris BSB.
Disamping pertumbuhan pembiayaan, ujar Riyanto laju kenaikan laba bersih juga didorong oleh pertumbuhan pendapatan operasi utama dan pendapatan operasi lainnya seperti fee based income, misal Payment Point Online Banking (PPOB), Cash Management, Safe Deposit Box (SDB) dan layanan Konter Bank Garansi (KBG).
“Sebagai implementasi fungsi intermediasi dalam mendukung perekonomian nasional , BSB juga terus memacu pembiayaan ke sektor produktif, seperti pembiayaan modal kerja murabahah dan musyarakah untuk jasa dunia usaha, perdagangan, konstruksi, dan industri,” tambahnya.
Selain itu, Riyanto mengungkapkan kepercayaan masyarakat kepada BSB juga terus tumbuh yang ditunjukkan dengan naiknya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 19,06% dibandingkan tahun 2014, atau meningkat menjadi Rp4,76 triliun yang didorong oleh dana murah (giro dan tabungan) dan deposito.
“Sebagai upaya untuk meningkatkan pengumpulan dana masyarakat melalui peningkatan kenyamanan bertransaksi, jaringan elektronik , mengoptimalkan jaringan kantor cabang , maupun jaringan layanan lainnya,” terangnya lagi.
Sementara, pertumbuhan total aset sebesar 12,92%, jika dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya, atau meningkat menjadi sebesar Rp5,83 triliun.
(jwt)