ChanelMuslim.com – Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan pada hari Kamis kemarin bahwa izin baru akan tersedia untuk shalat Qiyamul Lail – shalat sunnah antara Isya dan Subuh (sebelum fajar) – selama 10 hari terakhir Ramadan, melalui aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna.
Sementara itu, berbagai kementerian dan departemen pemerintah telah menegaskan perlunya vaksinasi penyakit coronavirus (COVID-19) bagi karyawannya sebagai syarat masuk tempat kerja.
Baca juga: Perbedaan Sholat Qiyamul Lail dan Tarawih
Karyawan harus memperbarui status mereka di aplikasi Tawakkalna, dan hanya mereka yang telah menerima vaksinasi, dan memiliki kata “diimunisasi” di aplikasinya, yang akan mendapat izin masuk.
Kementerian Kehakiman, Kesehatan, Pendidikan, Penjaga Perbatasan, Pertahanan Udara dan Garda Nasional semuanya telah mulai membuat daftar karyawan yang belum menerima vaksin, untuk melindungi mereka dan orang-orang di sekitar mereka dari kemungkinan infeksi saat bekerja.
Saat ini sudah lebih dari 17 juta warga Arab Saudi telah menggunakan aplikasi Tawakkalna, aplikasi resmi yang disetujui Kementerian Kesehatan kerajaan Saudi untuk membatasi penularan virus corona.
Sejak diluncurkan 9 bulan lalu, aplikasi Tawakkalna bertujuan untuk mengelola perizinan selama jam malam yang berlaku di Arab Saudi. Aplikasi ini dikembangkan melalui kerja sama erat antara Kementerian Kesehatan dan Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA), lapor Saudi Press Agency.
Pada Januari, Menkes Arab Saudi Dr Tawfiq Al Rabiah mengumumkan bahwa “paspor kesehatan” online bagi mereka yang sudah lengkap dosis vaksin coronanya juga akan tersedia di aplikasi Tawakkalna.
Warga Saudi dan ekspatriat di Kerajaan terus menerima suntikan COVID-19 mereka, dengan 8.969.167 orang yang telah diinokulasi sejauh ini.
Arab Saudi melaporkan 11 kematian terkait COVID-19 lainnya pada hari Kamis. Korban tewas sekarang mencapai 6.946.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan 1.026 kasus baru, yang berarti 416.307 orang kini telah tertular penyakit tersebut. Ada 9.852 kasus aktif, 1.312 diantaranya dalam kondisi kritis.
Menurut Kemenkes, 441 kasus baru yang tercatat berada di Riyadh, 233 di Makkah, 133 di Provinsi Timur dan 33 di Madinah.
Selain itu, 1.055 pasien telah pulih dari penyakit tersebut, sehingga totalnya menjadi 399.509 pemulihan.
Arab Saudi sejauh ini telah melakukan 16.838.619 uji reaksi berantai polimerase (PCR), dengan 63.731 telah dilakukan dalam 24 jam terakhir.[ah/arabnews]