• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 17 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Allah Mengharapkan Amal yang Ahsan

26/04/2021
in Nasihat, Unggulan
Allah Mengharapkan Amal yang Ahsan

Ilustrasi, foto: Freepik

181
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Allah mengharapkan kita beramal dengan ahsan, dengan yang terbaik. Sebagaimana, Allah memberikan yang terbaik untuk kita.

Ahsan adalah bentuk superlatif dari hasanun. Artinya yang terbaik. Yang istimewa. Bukan yang biasa saja. Apalagi hanya sekadarnya.

Hal itu disampaikan dalam Al-Qur’an di beberapa ayat yang terpisah. Antara lain dalam Surah Al-Mulk ayat 2. “(Allah) Yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapakah di antara kalian yang amalnya ahsan.”

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kata ahsan mencakup dua hal. Pertama dari niatnya. Yaitu, diniatkan tulus karena Allah subhanahu wata’ala. Bukan karena apa dan siapa, selain Allah.

Kedua, dari kaifiyahnya atau tatacaranya. Dari segi ini, amal harus sesuai dengan yang diajarkan dan diteladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Secara teori, amal yang ahsan terlihat sederhana. Yaitu, ikhlas dan sesuai tuntunan sunnah. Tapi dalam pelaksanannya, amal ahsan itu butuh kesungguhan yang luar biasa. Sebuah kesungguhan yang didorong demi meraih ridha Allah.

Karena dari pelaksanan itu pula, selalu ada pilihan-pilihan. Mau yang sederhana, silakan. Mau yang super, silakan. Mau yang istimewa, juga silakan.

Lemahnya hubungan historis antara generasi saat ini dengan kehidupan Rasulullah, para sahabat, dan tabi’in; seperti memutus kontak batin antara kita dengan mereka. Sebuah kontak batin untuk beramal dengan pilihan yang selalu istimewa.

Sebagian saat ini, lebih merujuk pada standar minimal. “Yang penting kan sah. Apalagi cuma amalan sunnah!” Dan yang lebih parah dari itu juga ada, “Yang penting wajibnya aja. Yang sunnah kan nggak papa kalau nggak dikerjakan!”

Pertanyaannya, kalau selalu dengan yang minimal; Anda mau masuk surga yang seperti apa? Karena tidak ada surga dengan standar minimal, alias asal tidak masuk neraka.

Ada juga yang berpikiran, “Yang penting kan ridha Allah. Biar amal kita sedikit, tapi kalau Allah ridha, kan masuk surga juga!”

Masalahnya, apakah pikiran-pikiran seperti itu bisa bersentuhan dengan ridha Allah. Apa ridha Allah bisa diharapkan datang hanya dengan mutu amal yang sekadarnya.

Perhatikanlah historis kehidupan Nabi dan para sahabat serta tabi’in dalam amal ahsan mereka. Ketika masih di awal-awal, mereka sudah diperintahkan untuk qiyamul lail separuh dari waktu malam. Bahkan, lebih baik jika ditambahkan lagi.

Bayangkan, Nabi dan para sahabat yang begitu terjamin shalehnya, diminta untuk shalat malam selama enam jam atau lebih. Dan para sahabat tidak mengeluh. Meski kehidupan ekonomi dan keamanan waktu itu masih belum memadai di banding kita saat ini.

Masjid mereka tidak ber-ac. Tidak ada karpet tebal yang hangat saat diinjak dan diduduki. Tidak ada pengeras suara sehingga suara imam terdengar begitu jelas dan menyentuh hati.

Bayangkan jika kita pada posisi sahabat bernama Abdullah bin Amru bin ‘Ash saat dibimbing Nabi dalam khatam Al-Qur’an. Nabi mengatakan, khatamkanlah Al-Qur’an satu bulan sekali.

Abdullah menjawab, Aku bisa lebih cepat dari itu ya Rasulullah. Nabi melanjutkan, khatamkanlah tiga pekan sekali. Abdullah menjawab, Aku bisa lebih cepat dari itu ya Rasulullah. Khatamkanlah dua pekan sekali… hingga akhirnya  Nabi menyebut tiga hari sekali.

Namun lagi-lagi, Abdullah menjawab, Aku bisa lebih cepat dari itu Ya Rasulullah.

Bayangkan jika kita di posisi Abdullah saat itu. Ucapan Nabi boleh jadi seperti beban yang luar biasa. Tapi bagi seorang sahabat Nabi yang terlatih dengan amal yang ahsan, seperti Abdullah, saran mulia dari Nabi itu justru telah ia lampaui sebelumnya.

Jangan lagi-lagi kita katakan, “Yah, khatam Qur’an kan tidak wajib. Yang penting baca!”

Bagaimana mungkin kita mengharapkan ridha Allah yang berarti balasan surgaNya, hanya dengan semangat amal yang sekadarnya. Dan parahnya lagi, kadang ditopang dengan dalih, “Yang penting kan wajibnya nggak ditinggalin!”  [Mh]

 

Tags: Allah mengharapkan amal yang ahsanNasihatramadan sebagai sarana muhasabah
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Pisang Nugget Gula Merah Cocok untuk Berbuka

Next Post

Agar Ngabuburit Berlimpah Pahala

Next Post
agar ngabuburit

Agar Ngabuburit Berlimpah Pahala

berbagi takjil

Berbagi Takjil untuk Petani Binaan LAZ Al Azhar

Hal yang Merusak Hati Menurut Hasan Al Bashri

Hal yang Merusak Hati Menurut Hasan Al Bashri

  • Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Batik Danar Hadi Tampilkan Fashion Show Bertema Kembang Parang

    103 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Peluncuran Buku Antologi di Batang, Dorong Tumbuhnya Penulis dan Pegiat Literasi Lokal

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7722 shares
    Share 3089 Tweet 1931
  • Ketua Salimah Kota Blitar Lantik Kepengurusan Tiga PC

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Hadis tentang Lima Malam saat Doa Tidak Tertolak

    346 shares
    Share 138 Tweet 87
  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    101 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Aceh… Oh Aceh

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Di Balik Skenario Isu Terorisme Islam di Australia yang Gagal Total

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Harman Subakat Raih Best of The Best Marketeer of The Year 2025

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga