ChanelMuslim.com – Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan, “Letakkanlah dunia di tanganmu, jangan meletakkan dunia di hati.”
Pesan ini bisa menjadi pengingat untuk kita agar tidak terlalu terpaku pada dunia atau harta.
Baca Juga: Banyak Sedikitnya Harta Ditentukan oleh Sikap Kita
Ciri Orang yang Meletakkan Dunia di Hati
Kalau dunia kita letakkan di hati, maka semua urusan dunia akan berakibat kepada hati.
Ciri-ciri orang yang seperti ini adalah ketika dapat uang banyak, hatinya senang.
Ia pun memperbanyak ibadahnya.
Akan tetapi, Kalau hanya punya uang sedikit, hatinya akan sedih.
Akhirnya, ia pun ikut mempersedikit ibadahnya.
Ciri lainnya adalah orang-orang yang pelit atau berat mengeluarkan hartanya.
Hal ini disampaikan oleh K.H. Irfan Zidny dalam acara “Kajian Online Ramadan IISB Pekan II Ramadan 1442 H” yang diselenggarakan oleh Indonesian Islamic Society of Brisbane (IISB) pada Sabtu, (24/4/2021)
Ia berkata bahwa orang yang meletakkan dunia di hati itu nantinya mereka akan berat dalam mengeluarkan hartanya karena merasa memiliki.
“Dia merasa memiliki dan tidak mau kehilangan, sehingga ia menjadi orang yang pelit. Berat untuk mengeluarkannya,” kata Kiai Irfan.
Baca Juga: Hakikat Harta di Tangan Seorang Muslim
Orang-orang yang Dikejar Dunia
Kemudian, Kiai Irfan pun menjelaskan bahwa dalam sebuah hadis qudsi, Allah pernah berfirman pada dunia.
“Wahai dunia, layanilah orang yang melayanimu dan buatlah susah orang yang melayanimu.”
Artinya adalah orang yang khidmatnya kepada Allah, maka akan dapat dunia.
Sementara orang yang khidmatnya pada dunia, maka akan mendapatkan kelelahan.
Kiai Irfan pun mengambil contoh dari Abdurrahman bin Auf yang menyedekahkan 700 unta dan selalu dermawan untuk menyedekahkan hartanya di jalan Allah.
Ia menjadi contoh salah satu seorang sahabat yang berkhidmat kepada Allah.
Ia gampang memberikan harta karena tidak memasukkan dunia ke dalam hatinya.
Abdurrahman bin Auf merasa semuanya milik Allah, maka hartanya itu akan kembali kepada Allah.
“Inilah orang-orang yang tidak merasa punya. Merekalah yang mengejar Allah, bukan mengejar dunia.
Nantinya, orang-orang itulah yang akan dikejar oleh dunia.
Kalau pengen dunia mengejar-ngejar kita, maka carilah Allah karena dunia akan pontang panting mencari kita,” ujar Kiai Irfan.
Pesan di atas menjadi sangat penting untuk kita agar mengutamakan Allah daripada urusan dunia, sehingga rezeki kita dilancarkan oleh Allah dan kita menjadi orang yang dermawan. [Ind/Camus]