• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 13 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Pembelajar di kalangan Umat Islam Lebih Banyak Menjadi Konsumen Peradaban

Februari 25, 2016
in Berita
67
SHARES
513
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT
foto: liputanislam
foto: liputanislam

Chanelmuslim.com –  Nasaruddin Umar, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), meyayangkan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang saat ini digunakan terlalu mengkonsumsi teori barat sehingga mengabaikan prinsip dasar tazkiyah. Hal tersebut diungkapkannya pada rapat pleno Wantim MUI dengan fokus bahasan “Revitalisasi Pendidikan Islam: Problematika dan Solusi” Rabu (24/2/2016).

Menurut Nasaruddin sebagai, prinsip dasar Islam yakni tazkiyah dulu baru ta’lim (pengajaran). Namun, yang saat ini terjadi adalah ta’lim langsung tanpa tazkiyah. Dan hal ini yang menyebabkan kehilangan ruh akhlak dari metode keilmuan.

Akhirnya, kata Imam Besar Masjid Istiqlal ini, pembelajar dikalangan umat Islam lebih banyak menjadi konsumen peradaban dan keilmuan barat ketimbang menjadi produsen gagasan.

Dirinya mencontohkan, dalam pembuatan Kurikulum 2013 penggagas yang mayoritas Islam tidak pernah diberi kesempatan mengisi kurikulum berdasar cara pandang Islam.

Lebih lanjut ia mengatakan dengan segala kekurangannya kurikulum 2013 ini banyak memberi wadah yang memungkinan adanya integrasi epistemology timur dan barat, tapi sayang sekali sekarang akan diwacanabarukan lagi. Kita tidak tahu kurikulum apalagi yang akan dikembangkan. (w/Islampos)

Previous Post

Buah Manis Tak Membuat Gula Darah Melonjak

Next Post

Wajah Bersih dengan Mentimun, Begini Caranya

Next Post
8 Tahapan Mengatur Kemarahan pada Istri agar Tak Berujung KDRT

Wajah Bersih dengan Mentimun, Begini Caranya

Din Syamsuddin: Pelabelan Ponpes Radikal Bikin Masyarakat Takut

Luncurkan Muamalat Mobile, Bank Muamalat Targetkan 7 Juta Transaksi

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga