ChanelMuslim.com – Tips optimalkan ramadan untuk para ibu. Sebagai “emak-emak”, pastinya agak berbeda penanganan bulan suci Ramadan dengan bulan-bulan lainnya.
Bukan apa-apa, ingin seperti Imam Syafi’i yang 60 kali khatam di bulan Ramadan tapi apa daya, kemampuan kadang tak sejalan.
Baca Juga: Kiat Sukses Beribadah Optimal di Bulan Ramadan
Ya, sebagai seorang Bunda, ada kewajiban-kewajiban menyediakan, men-support dan mengurus suami dan anak-anak.
Tentu Ramadan kita berbeda, tapi belum tentu tidak bisa optimal, bukan?
Ini dia lima tips yang bisa dilakukan untuk mencapai keoptimalan ibadah di bulan Ramadan meskipun kita telah menyandang predikat sebagai emak-emak.
Buat Target Ibadah, Optimalkan Ramadan
Tidak bisa khatam 60 kali seperti Imam Syafi’i karena padatnya kewajiban kita sebagai seorang emak? Of course, tidak apa-apa. Toh semua aktivitas kita sebagai emak-emak juga bernilai ibadah di mata Allah insyaaAllah.
Akan tetapi, bukan berarti tidak buat target ibadah ya, Bun.
Dengan target ibadah Ramadan, kita punya framework, mindset, motivasi, untuk mencapai kemenangan di bulan suci Ramadan ini.
Tentu, targetnya tidak muluk-muluk tapi ya tidak mager (malas gerak) juga ya. Buatlah target yang memicu diri kita bergerak, melawan kemalasan dan merekahkan keimanan di bulan suci Ramadan ini.
Jangan lupa, ditulis tangan ya Bun, si target ibadah kita ini. Konon, menulis dengan tangan membuat otak kita merekam urgensi dari target kita ini. Bagus dong jadinya!
Letakkan target kita di tempat yang mudah terlihat saat kita wara-wiri seharian ya. Di meja kerja, misalnya, buat Bunda yang bekerja. Di dinding dapur, misalnya, buat Bunda yang di rumah.
Semakin sering terlihat, kita semakin ingat untuk menuntaskan target ibadah di hari itu.
Baca Juga: 8 Persiapan Menuju Optimalisasi Ibadah Ramadan
Manfaatkan Waktu Berbuka Puasa
Waktu berbuka puasa ini agak-agak tricky ya. Dalam artian, waktu berbuka ini ada waktu kosong beberapa menit menjelang azan Maghrib saat hidangan sudah tersaji, seluruh anggota keluarga sudah berkumpul, nah tinggal bengong deh menunggu bedug ya.
Eits, tapi sebagai emak-emak, kita harus melihat waktu idle ini sebagai peluang untuk mengoptimalkan Ramadan kita ya.
Sebagai emak-emak, 5-10 menit menjelang azan Maghrib bisa kita manfaatkan untuk istighfar 100 atau membaca Al-Qur’an selembar, pokoknya waktu menjelang azan yang seiprit itu bisa kita ubah jadi golden time deh.
Ya, jangan lupa, sesudah azan berkumandang, waktu berbuka puasa tiba itu truly golden time ya Bun.
Itulah waktu yang dinukil Ibnu Katsir dalam tafsir Al-Qur’an-nya yang menjelaskan mengapa ayat tentang doa yang terselip di antara ayat tentang puasa (QS Al-Baqarah: 183-187)
“Sesungguhnya bagi orang berpuasa saat dia berbuka adalah waktu untuk doanya diijabah.”
Masyaa Allah.
Yuk, deh kita para Bunda, doakan semuanya, segala rupa kehidupan kita setiap habis berbuka.
Baca Juga: Optimalisasi Ibadah di 10 Hari Terakhir Ramadan
Fleksibel, Fleksibel, Fleksibel
Sebagai emak-emak, kita harus melihat bulan Ramadan ini sebagai bulan berjihad, bulan yang harus diisi ibadah sebanyak-banyaknya.
Tapi, sebagai emak, kita juga kudu fleksibel ya. Fleksibel dalam artian mengikuti alur kegiatan yang sudah dijadwalkan sambil tetap melihat kebutuhan seluruh anggota keluarga.
Namanya emak-emak, urusannya ya anak yang mau diajarin pelajaran lah, si bayi yang mau kelonan lah, si ayah yang minta tolong buatin kopi lah, lah lah terus kapan emak tilawahnya?
Jangan sedih ya, Bun. Fleksibel yuk. Kita bisa mengerjakan tilawah setelah semua urusan selesai.
Mungkin memotong sedikit waktu tidur. Atau tidur dulu malahan juga boleh. Kita bangun dini hari atau tengah malam untuk tilawah.
Ah, tentang waktu tidur juga harus tetap diperhatikan ya. Jangan memotong waktu tidur terlalu banyak.
Intinya, fleksibel cari titik tengah saat urusan rumah kelar tapi ibadah juga kelar.
Baca Juga: Ustaz Bobby Herwibowo: Optimalisasi Ramadan dengan Cara Ini
Olahraga untuk Optimalkan Ramadan
Sebagai seorang Bunda, selipkan juga waktu untuk sengaja berolahraga sebagai booster kebugaran tubuh kita di bulan suci Ramadan ini.
Olahraga yang sengaja apa tuh? Ya yang kita niatkan olahraga. Bukan nyuci ngepel nyetrika ya. Itu mah olahraga tak disengaja alias kewajiban sehari-hari.
Olahraga bisa sesimpel jalan kaki keliling perumahan, sit up-push up, yoga sederhana, pokoknya olahraga yang memang kita niatkan tubuh untuk bergerak, bukan mencuci dan mengepel.
Kenapa olahraga penting? Karena Ramadan ini, kita mau optimal ibadahnya. Oleh karena itu, butuh kebugaran dan kesehatan.
Dan olahraga adalah salah satu faktor penting untuk mencapai tubuh yang bugar dan sehat.
Tidak lupa, rutin membaca zikir pagi sore ya Bun. Di dalamnya ada doa memohon kesehatan. Itu lho, yang doanya berbunyi: Allahumma ‘afinii fii badanii.
Kita berharap dengan semua ikhtiar dan doa ini, Allah karuniakan kita tubuh yang sehat untuk mengerjakan semua aktivitas di bulan Ramadan ini.
Baca Juga: Skala Prioritas Amalan di Bulan Ramadan
Lihatlah Lebih Bijaksana
Apa nih maksudnya? Lihatlah lebih bijaksana ini maksudnya diharapkan para Bunda bisa melihat semua pengorbanan mereka dalam memberikan asupan kebutuhan orang serumah,
entah masakan, minuman, baju bersih, atau apapun itu dalam men-support mereka supaya bisa dan nyaman beribadah, adalah juga bentuk sebuah ibadah, Bun.
Sering dong bertanya-tanya, merindu di dalam hati, “Kapan bisa seperti gadis lagi, tilawah 4 juz sehari di bulan Ramadan?”
Yah saat masih gadis, tilawah 4 juz karena alhamdulillah ada yang masak, mencuci, dan lain-lain, iya kan?
Setelah menjadi istri dan ibu, dunia seorang perempuan memang telah berubah. Termasuk dunia ibadah.
Tapi dengan melihat lebih bijaksana, kita mampu menangkap hikmah yang tersembunyi.
Bahwa apapun aktivitas yang kita lakukan di bulan Ramadan selama itu bukan kemaksiatan (tentunya ya) sangat bisa jadi juga terhitung sebagai sebuah ibadah.
Mulai dari bekerja di kantor, masak, mencuci piring, nyebokin anak, nggosek kamar mandi, ganti seprai karena keompolan, menguras bak, dan lain-lain. Inti dari semua apa nih?
Intinya, buat para Bunda sejagat dunia nyata dan dunia maya, kita bismillah dan mari semangat yuk Bun…..
Baca Juga: Keberkahan Ramadan di Masa Pandemi
Bismillah meniatkan dan mengikhtiarkan Ramadan yang penuh dengan keoptimalan ibadah.
Kita juga selalu mohon pertolongan kepada Allah supaya dikuatkan untuk bisa ibadah dengan optimal di bulan Ramadan ini.
Seorang Bunda mungkin tidak bisa khatam 60 kali, tapi yakinlah tetap bisa optimalkan Ramadan agar tetap penuh terisi amal sholeh penuh daya juang.
Semoga kita bisa menjadi Bunda yang tawazun (seimbang) dan tentunya optimal ibadah Ramadannya ya, Bun.
Semangat, Bunda.[ind]
Disadur dari tulisan Dea Adhicita