ChanelMuslim.com – Karena alasan efisiensi anggaran manasik haji pada penyelenggaraan ibadah haji 1436H/2015M disepakati bersama DPR hanya diberlakukan 6 kali, 4 kali oleh KUA dan 2 kali oleh Kankemenag Kabupaten/Kota. Ternyata hal tersebut dinilai tidak efektif dan hasil evaluasi banyak yang mengeluhkan hal tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agama ,Lukman Hakim Saifuddin.
“Hasil evaluasi kami, ternyata banyak yang mengeluhkan ini sehingga harus ditambah. Tahun 2016, kami menyampaikan usulan ke DPR agar jumlah manasik kembali menjadi 10 kali lagi. Mudah-mudahan DPR menyetujuinya,” jelas Menag.
Selain masalah ibadah, Menag berharap manasik nantinya juga diisi dengan pengenalan terhadap kultur, budaya, dan tradisi masyarakat Saudi Arabia. Termasuk juga mengenai perbedaan antara cuaca di Tanah Air dengan di Tanah Suci.
“Jadi ilmu hidup di negara orang perlu juga dipahami oleh jamaah haji kita yang 34 % masih lulusan SD,” tutur Menag.
Manasik seperti ini penting, lanjut Menag, karena karakteristik jamaah haji Indonesia sangat khas.
“98,45% jamaah haji Indonesia adalah mereka yang belum pernah berhaji. Bahkan dari jumlah itu, lebih dari 60% dari mereka belum pernah ke luar negeri,” jelas Menag.
Selain itu, 25,31% jamaah haji Indonesia berusia di atas 60 tahun. 34% dari mereka juga hanya lulusan SD, dan lebih dari 10% hanya menguasai bahasa daerah.
“Jangankan bahasa asing, Bahasa Indonesia saja mereka tidak cukup familiar,” tuturnya.(jwt)