ChanelMuslim.com – Pemerintah Jerman mengatakan bahwa hampir 5.000 anak dan remaja pencari suaka hilang dari tempat penampungan pengungsi sejak awal 2016.
Seorang juru bicara Kepolisian Kriminal Federal Jerman (BKA) mengatakan total 4.749 anak dan remaja tak berpendamping itu dilaporkan hilang sejak memasuki negara tersebut.
Sekitar 10 persen dari keseluruhan anak yang hilang masih berusia di bawah 13 tahun, sementara 4.387 lainnya berumur 14 dan 17 tahun.
BKA meyakini beberapa anak akan kembali lagi. Angka tersebut juga bisa jadi salah jika ada anak yang dinyatakan hilang dari beberapa lokasi berbeda. BKA tak menyebutkan kemungkinan anak-anak tersebut menjadi korban kekerasan.
Namun, presiden Badan Perlindungan Anak Jerman, Heinz Hilgers, mengatakan bahwa anak-anak itu bisa menjadi korban kejahatan.
“Pelakunya tidak harus paedofil. Mereka memiliki penyakit yang kebanyakan orang di seluruh penjuru dunia punya, yaitu mereka tidak peduli bagaimana caranya mendapatkan uang,” ujar Hilgers kepada Frankfurter Rundsch seperti dikutip RT.
Perwakilan dari Asosiasi Jerman untuk Pengungsi Bawah Umur Tak Berpendamping, Niels Espenhorst, menyalahkan pemerintah atas kesalahan proses pendaftaran di Jerman yang berujung pada tak terlacaknya keberadaan anak-anak tersebut.
“Bukan hanya sistem bagaimana pengungsi datang ke Eropa, tapi juga bagaimana proses registrasi di Jerman,” ucapnya.
Laporan ini dilansir setelah Europol mengumumkan pada Januari bahwa 10 ribu anak-anak hilang sejak mereka memasuki wilayah Uni Eropa. Pelaku perdagangan mansuai diduga kuat mengambil keuntungan dari krisis pengungsi untuk mencari budak seks dan pekerja.[af/cnn]