SEPERTI inilah keadaan hari kebangkitan. Yang dimaksud dengan al-ba’ts (kebangkitan) adalah kembali secara jasmani; penghidupan kembali manusia di hari kiamat.
Jika Allah ingin mengembalikan dan menghidupkan manusia, Dia memberi perintah kepada Israfil, lalu Israfil meniup sangkakala, dan kembalilah ruh-ruh ke jasadnya masing-masing, lalu bangkitlah manusia menghadap Tuhan alam semesta.
Baca Juga: Hijrah dan Kebangkitan Islam
Seperti Inilah Keadaan Hari Kebangkitan
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah semua yang di langit dan yang di bumi, kecali yang Allah kehendaki. Kemudian ditiup kembali, maka berdirilah mereka menunggu.” (QS. Az-Zumar: 68)
Tumbuhnya jasad dari tanah setelah Allah menurunkan air yang menumbuhkannya itu menyerupai tumbuhnya tumbuhan di bumi berkat air yang turun dari langit.
Allah dalam kitabNya sering mengumpamakan kebangkitan dengan dihidupkannya bumi dengan tumbuhan setelah turun hujan.
Misalnya, Allah berfirman, “Dialah yang mengirim angin sebagai kabar gembira sebelum (turun) rahmatNya (hujan), hingga apabila angin itu membawa awan yang tebal, Kami arahkan ke daerah yang mati (tnadus), lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, lalu Kami keluarkan dengan air itu berbagai macam buah-buahan. Begitulah Kami mengeluarkan orang-orang mai. Mudah-mudahan kamu berpikir.” (QS. Al-A’raf: 57)
Manusia pada hari akhir, terbentuk dari tulang yang kecil. Ketika tulang itu terkena air, ia tumbuh seperti tumbuhnya tanaman.
Tulang ini adalah pangkal ekor, yaitu tulang sulbi yang bundar yang ada di pangkal bokong.
Dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Antara dua tiupan itu ada selang waktu empat puluh, kemudian turun air dari langit, lalu manusia-manusia tumbuh bagai tumbuhan.
Seluruh tubuh manusia musnah kecuali satu tulang, yaitu pangkal ekor, dan dari itulah manusia dibentuk kembali pada hari kiamat.”
Namun, hal itu berbeda dengan keadaan jasad para nabi. Nas-nas yang sahih menunjukkan bahwa jasad para nabi tidak hancur dan musnah seperti jasad-jasad mansia umumnya.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan dipandang sahih oleh Ibnu Khuzaimah dan lainnya, disebutkan, “Allah mengharamkan bumi memakan jasad para nabi.”
Kebangkitan adalah Penciptaan Baru
Allah menghidupkan kembali hamba-hambaNya. Tetapi, dalam hal-hal tertentu, mereka diciptakan secara berbeda dengan keadaan mereka sewaktu di dunia.
Salah satu perbedaan itu ialah bahwa mereka tidak mati-mati, betapa pun mereka disiksa.
“Dan kematian mendatanginya dari segala penjuru, tetapi ia tidak mati.” (QS. Ibrahim: 17)
Perbedaan yang lain lagi adalah diperlihatkannya kepada manusia apa yang dahulu mereka tidak lihat. Pada hari itu manusia melihat malaikat dan jin, dan hal-hal yang hanya Allah yang tahu.
Disebutkan pula bahwa para penghuni surga tidak meludah, tidak buang air besar, dan tidak buang air kecil.
Ini tidak berarti bahwa orang-orang yang dibangkitkan pada hari pembalasan adalah makhluk lain, bukan makhluk yang dulu di dunia.
Orang yang Pertama Keluar dari Bumi
Orang yang pertama bangkit dan keluar dari bumi adalah Nabi Muhammad. Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah bersabda, “Saya adalah pemimpin bani Adam pada hari kiamat, orang pertama yang keluar dari kubur, orang pertama yang memberi syafaat, dan orang pertama yang diterima syafaatnya.” [mh/Cms]