Chanelmuslim.com-
Pabrik konstruksi baja ini berbeda. Prinsipnya adalah ‘Utamakan Shalat dan Keselamatan Kerja’. Dua pesan bijak itu terpampang di alat berat, lokasi proyek sampai workshop milik Budi Harta Winata. Bukan hanya jargon, namun Budi dan para pegawainya benar-benar menerapkan prinsip tersebut.
Berkantor di Cikarang, Bekasi, Budi tak henti-hentinya melihat jam dan menanyakan pada anak buahnya soal waktu salat. Begitu azan magrib berkumandang, Budi menghentikan kegiatan dan shalat berjamaah di musala pabrik yang disebutnya sebagai ruangan terbesar dan terbersih.
“Kalau saya pengin punya perusahaan yang Islami. Kalau dulu di kantor saya, saya buka bareng cuma sekali sebulan. Tapi saya mau tiap hari. Begitu juga kalau saya punya musala saya mau yang bagus, berkarpet, wangi, ber-AC. Tidak
ada ruangan yang paling besar selain musala,” cerita Budi yang pernah menjadi tukang las keliling ini.
Atas dasar itu, Budi membuat slogan ‘Utamakan Shalat dan Keselamatan Kerja’. Baginya, segala sesuatu harus berpegang pada Allah. Sambil tentunya membuat usaha yang bermanfaat bagi orang banyak dan jujur.
“Kalau kita berguna untuk satu orang, maka rezeki kita cuma untuk satu orang. Tapi kalau kita berguna bagi 1.000 orang, rezeki kita juga sebesar 1.000 orang,” terangnya.
Menurut Budi, ada lima hal yang membuatnya sukses menjalani hidup, yakni berdoa, sedekah, menjaga hubungan baik dengan manusia, menjadikan orang tua sebagai raja dan banyak bersyukur. Ketika semua sudah dijalani, namun belum berhasil, dia mengingatkan agar jangan mudah menyerah.
1. Berdoa
Kebiasaan yang tak pernah lepas dari aktivitas Budi adalah berdoa. Dia tak pernah ‘jaim’ saat meminta pada Yang Maha Kuasa. Salah satu contoh doanya ketika muda adalah berharap bisa membuka usaha sendiri, hingga akhirnya berhasil.
“Saya ingin punya usaha sendiri. Yang bisa mengatur kapan anak saya datang. Kapan saya bisa pulang. Kapan saya mau libur, kapan saya mau masuk,” cerita Budi.
Setelah memiliki usaha kecil-kecilan dengan dua karyawan, Budi kembali berdoa. Dia meminta agar diberikan keleluasan mengelola workshop seluas 500 meter persegi, 1.000 meter persegi sampai akhirnya sekarang punya lahan hampir 20.000 meter persegi.
2. Jadikan orang tua sebagai raja
Budi menekankan pentingnya patuh pada orang tua. Bila seorang anak belum mampu mengurus orang tua sebagai raja, maka dia tak akan pernah jadi raja.
3. Hubungan dengan manusia
Budi juga mengingatkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan manusia. Apa pun latar belakangnya, harus berbuat baik sebanyak-banyaknya pada orang lain.
4. Sedekah terbaik
Menurut Budi, sedekah terbaik itu adalah sedekah di saat kita merasa kehilangan. Artinya, bukan sedekah biasa.
“Kalau kita punya uang Rp 1 juta tapi sedekah Rp 50 ribu itu biasa. Tapi kalau punya uang Rp 1 juta tapi sedekahnya Rp 980 ribu, itu tanda iman kamu sudah mantap,” pesannya.
Soal sedekah, lelaki yang pernah menjadi TKI ilegal di Malaysia ini punya cerita menarik. Pada tahun 2003, Budi dan istri ingin berkurban padahal uang yang ada hanya Rp400 ribu untuk kebutuhan sehari-hari. Tapi karena tekad untuk berkurban tahun itu begitu kuat, ditambah uang simpanan istri, Budi dan istri dapat berkurban 1 ekor kambing. Sepekan kemudian, lelaki asal Banyuwangi ini mendapat order Rp40 juta. Sebuah angka yang fantastis baginya yang berprofesi sebagai tukang las keliling.
Itulah keajaiban sedekah yang pernah dialami Budi.
5. Banyak bersyukur
Budi mengajak agar kita senantiasa bersyukur. Kehidupannya sekarang jauh lebih baik dari kehidupan dulu semasa lulus SMK.
“Kita memang harus buat patokan. Jadi kita bisa bersyukur. Saya bahagia kalau bisa makan di warung mie ayam. Tapi saya perlu nongkrong di restoran mewah, biar saya bisa dapat semangatnya juga. Agar saya ada patokan bahwa enak juga hidup mewah,” terang pria yang mengidolakan Nabi Muhammad SAW ini.(ind/det)