CARA mengajarkan anak shalat pada usia 7 tahun. Orang tua biasanya akan bangga jika prestasi akademik anak-anaknya hebat, menonjol di atas kawan-kawannya, dan memang pantas orang tua berbangga.
Namun, kebanggaan ini menjadi semu dan tidak membawa manfaat ketika anak-anak kita tidak shalat, tidak muncul di masjid, bahkan membenci shalat.
Padahal, itulah pembeda muslim dan bukan, tiang agama, dan yang pertama kali dihisab di akhirat.
Prestasi dunia mereka tidak akan menyelamatkan kehidupan mereka yang abadi di akhirat. Rapor dan ijazah, dan setumpuk piagam hanya berguna di dunia.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Tauhid kepada Anak
Cara Mengajarkan Anak Shalat pada Usia 7 Tahun sesuai Anjuran Rasulullah
Maka, biasakanlah shalat kepada mereka sejak dini. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menegaskan agar orang tua memerintahkan anak-anaknya shalat pada usia tujuh tahun.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Perintahkanlah anak-anak kalian shalat pada usia tujuh tahun, dan pukullah pada usia sepuluh tahun (jika tidak mau shalat), dan pisahkan tempat tidurnya.”
Hadis ini mengajarkan kita, paling tidak, empat pelajaran penting.
Baca Juga: Cara Orang Tua Mengajarkan Anak Solawatan
Pelajaran Penting dari Hadis
Perintahkan shalat pada usia tujuh tahun
Usia tujuh tahun, oleh para ulama disebut sebagai usia mumayyiz yaitu usia pada saat mereka sudah mengetahui apa-apa yang berbahaya dan bermanfaat bagi dirinya.
Ada pula yang menyebut saat anak sudah bisa memahami pembicaraan orang lain dengan baik dan bisa menjawabnya tanpa melihat berapa usianya.
Usia tujuh tahun, tentu bukan berarti angka yang baku. Hal yang baik jika sudah diajarkan dan dibiasakan shalat pada usia sebelumnya.
Harus ada kerja sama yang baik antara ayah dan ibunya, ayah mengajak anak laki-laki ke masjid, ibu mengajak anak perempuannya shalat di rumah, dan jadikanlah ini sebagai budaya keluarga.
Para ulama membolehkan usia tujuh tahun berada di shaf orang dewasa.
Imam al Bukhari menyebutkan dalam Shahih-nya, bahwa Amru bin Salamah ra menjadi imam shalat padahal usianya masih tujuh tahun.
Tentu, jika menjadi imam shalat saja dibolehkan, apalagi sekadar shalat di shaf orang dewasa.
Namun demikian, memang diutamakan mereka berada di belakang shafnya laki-laki dewasa.
Baca Juga: Apple Quran, Cara Mudah Mengajarkan Alquran kepada Anak
Boleh dipukul jika usia sepuluh tahun tidak mau shalat
Syaikh Abu al A’la al Mubarkafuri rahimahullah menjelaskan tentang pukulan tersebut.
“Maksud dari memukul adalah pukulan yang tidak keras dan hendaknya menghindar dari memukul wajah.”
Memisahkan tempat tidur anak-anak ketika usia 10 tahun
Ini adalah pendidikan seksual bagi mereka agar mereka sudha tahu batasan pergaulan dan aurat dengan lawan jenis atau beda jenis, walau itu saudaranya sendiri.
Imam ath Thibi rahimahullah berkata:
“Pisahkanlah tempat tidur antara kakak beradik laki-laki dan perempuan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak sepatutnya.
Sebab sampainya usia sepuluh tahun sudah muncul adanya syahwat walau mereka bersaudara. Aku katakan: dikumpulkannya antara perintah shalat
dan memisahkan tempat tidur di masa anak-anak adalah sebagai bentuk pendidikan dan penjagaan atas semua perintah Allah.”
Baca Juga: 3 Cara Mendidik Kesalahan Anak
Mengajarkan Kekuatan Ekonomi
Secara tidak langsung, hadis ini mengajarkan kekuatan ekonomi bagi keluarga muslim, yaitu agar rumah keluarga muslim itu lapang dan banyak kamarnya.
Sebab, seandainya dalam keluarga muslim ada dua anak atau lebih tentu memerlukan banyak tempat tidur bahkan kamar. Semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Itulah sekelumit panduan mengajarkan shalat pada anak dalam usia tujuh tahun. Ternyata, dalam hadis tersebut juga mengajarkan tentang kekuatan ekonomi yang menopang pendidikan anak. [ind]
sumber: Fiqih Praktis Pendidikan Anak ditulis oleh Ustaz Farid Nu’man Hasan (2021)