SYUHDAH al-Katibah, ahli kaligrafi Arab. Nama lengkapnya adalah Syuhdah bintu Abu Nashr Ahmad bin Faraj al-Ibari yang lahir di kota Dinawar, Kurdistan, empat abad setelah asy-Syifa’ guru tulis menulis pada masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Kakeknya adalah pedagang jarum (al-ibari). Akan tetapi, karena cintanya akan berbagai bidang ilmu, sang ayah mendidik dan menyekolahkan Syuhdah dengan disiplin.
Baca Juga: Khadeejah Mansur Jadi Muslimah Berhijab Pertama di Kepolisian Leicestershire
Saat dewasa, Syuhdah menjadi muslimah yang menguasai berbagai bidang ilmu terutama ilmu hadis dan kaligrafi Arab. Kamu tahu apa itu kaligrafi?
Syuhdah al-Katibah Tempuh Pendidikan Panjang untuk menjadi Ahli Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni menulis indah. Menulis kaligrafi bukan hanya menulis huruf, angka, atau simbol, melainkan juga membuatnya menjadi indah untuk dilihat dan menyenangkan jiwa.
Syuhdah memang sangat suka dengan dunia tulis-menulis semenjak kecil. Dari hobi inilah, ia mulai serius mempelajari kaligrafi Arab dari para ahlinya yang disebut kaligraf atau al-khaththath.
Usaha untuk menjadi seorang ahli kaligrafi tidaklah mudah. Syuhdah harus menempuh pendidikan dan pelatihan yang begitu panjang, hingga akhirnya dia berhak mendapatkan ijazah.
Pada masa pendidikannya, Syuhdah harus mempelajari khath. Khath adalah istilah kaligrafi dalam peradaban Islam yang artinya garis atau tulisan. Sementara itu, kaligrafi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata kalios (indah), dan graphia (coretan).
Seorang kaligraf Islami tidak hanya wajib menguasai ilmu menulis, tetapi juga perlu menguasai ilmu-ilmu Al-Qur’an, hadits, dan bahasa Arab.
Syuhdah belajar kepada para ulama besar seperti Abul Khaththab al-Baththar, Ibnu Thalhah an-Ni’ali, dan Tharad az-Zainbi.
Menjadi Guru Besar di Bidang Hadis dan Kaligrafi
Pada masa tua, setelah suaminya wafat, Syuhdah memfokuskan hidupnya menjadi guru besar di bidang hadits dan kaligrafi di universitas kerajaan (darsgah) di tepi sungai Tigris, Baghdad, ibukota Abbasiyah.
Ratusan orang belajar dan menerima ijazah darinya, baik bidang hadits maupun kaligrafi.
Banyak ulama dan sejarawan mengakui keilmuan dan kebaikan hati Syuhdah, seperti Ibnul Jauzi, Ibnu Qudamah, Ibnu ‘Asakir, dan ash-Shafadi.
Syuhdah dikenal sebagai muslimah ahli hadis dan kaligrafi yang terkenal pada masanya di seluruh wilayah Khilafah Abbasiyah.
Dia mendapat julukan al-Katibah (wanita penulis) dan Fakhrun-Nisa’ (kebanggaan para wanita).
Itulah kisah Syuhdah al-Katibah, seorang muslimah ahli kaligrafi Arab yang dapat menjadi teladan para muslimah masa kini.[ind]
sumber: Seri Ilmuwan Muslimah. Sarah Mantovani. Pro-Kids: 2020.