UMAR Al-Khayyam adalah salah seorang ilmuwan muslim terkemuka, bahkan dia juga termasuk salah seorang ilmuwan dunia terkemuka dalam bidang matematika.
Sekalipun dia kebanyakan dikenal karena popularitasnya sebagai filsuf besar dan sebagai penyair yang namanya bersanding dengan syair-syair indah yang dikenal dengan sebutan “ar-ruab’iyyal” (syair empat baris).
Baca juga : Nusrat Choudhury, Muslimah Pertama yang Jadi Hakim Federal di AS
Umar Al-Khayyam Ilmuan Muslim dan Penyair
umar bin Khayyam adalah seorang berkebangsaan Persia Dia dilahirkan di Nesapor, di Iran. Pada saat itu, Nesapor merupakan salah satu pusat peradaban Islam.
Banyak sumber yang berbeda pendapat tetang tanggal lahirnya seorang ilmuwan matematika ini. Sebagian sumber mengatakan bahwa dia dilahirkan pada tahun 440 H (1048 M). Dia wafat fi Naisabur.
Sumber referensi yang ada juga berbeda pendapat tentang tanggal wafat, sekalipun kebanyakan mengatakan bahwa dia wafat pada tahun 525 H (1131 M).
Dia bernama lengkap Abu Al-Fath Ghiyats Ad-Din Umar bin Ibrahim Al-Khayyam An-Naisaburi. Sedangkan nama panggilannyan “Al-Khayyam” atau “Al-Khayyami” karena ketika masih muda, dia bekerja sebagai tukang pembuat tenda.
Al-Khayyam berhubungan dengan para raja dan pemimpin negara sehingga dia mendapatkan tempat di sisi mereka dan mengangkatnya pada kedudukan yang tinggi sebagai pengakuan atas kemampuan ilmiahnya.
Bahkan ada yang meriwayatkan bahwa Sultan Saljuk, Jalaluddin Malikayah, menjadikannya sebagai teman dekat. Selain itu, Al-Khayyam menjadi teman menterinya, Nuzhamul Mulk, yang dikenal sangat memperhatikan ilmu dan kesenian dengan membangun Sekolah An-Nizhamiyyah di Baghdad.
Sebagiamana juga ada yang meriwayatkan bahwa Al-Khaqan (Syamsul Muluk) sangat suka dan kagum padanya, sehingga dia mendudukannya bersamanya di atas sofa raja sebagai penghormatan bagi ilmunya.
Sebagai seorang muslim, Umar Khayyam termasuk kelompok moderat. Ia mempunyai pandangan yang berbeda dengan kebanyakan muslim pada waktu itu.
Dengan kemampuannya bersastra, Khayyam juga menulis sejumlah puisi yang menggambarkan kisah hidupnya. Puisi tersebut termuat dalam karyanya yang berjudul Rubaiyat.
Kini, karya tersebut masih tersimpan di negeri kelahirannya. Sementara itu, karya sastra Khayyam yang lain telah banyak diterjemahkan dalam bahasa Inggris, antara lain oleh Fitz Gerald pada tahun 1839.
Penemun Ilmiah Umar Al-Khayyam
umar Al-Khayyam dikenal sebagai seorang ilmuwan filsuf dan penyair muslim yang besar. Dia memiliki popularitas khusus karena syair-syairnya yang dikenal dengan sebutan “Ruba’iyyat Al-Khayyam” (Syair empat baris Al-Khayyam).
Syair-syair ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia dan mendapatkan sambutan yang sangat mengagumkan hingga popularitasnya dalam bidang matematika dan astronomi.
Penemuan di Bidang matematika
– Al-Khayyam telah berhasil menyelesaikan 13 macam dari macam-macam persamaan aljabar yang dianggap sebagian peringkat ketiga dalam menyelesaikan soal-soal ini dengan benar. Dia juga sangat memperhatikan hal ini, sehingga dia mengarang macam-macam persamaan aljabar ini, misalnya
– Dia berhasil menyelesaikan soal-soal sulit dalam hitungan trigonometri dengan menggunakan persamaan aljabar.
– Dia berhasil dan mampu menyelesaikan soal-soal aljabar yang sulit dan memiliki dua tepi ke atas lebih besar dari 2. Dan, buku-buku yang dikarangnya merupakan buku yang pertama kali memberikan penyelesaian terhadap soal-soal seperti ini dan melampaui kemampuan orang-orang sebelumnya.
– Dia berhasil menghitung nilai akar susun pada angka 2 dengan cara yang ada pada saat itu.
– Dia berhasil menyelesaikan beberapa macam persamaan derajat ketiga dengan menggunakan potongan-potongan kerucut.
– Dia menjelaskan bahwa penyelesaian soal-soal yang dilakukannya didasarkan pada kordinat geometri analisa (analiytical geometry). Karena itu, dia telah mendahului ahli matematika Prancis, Rene Decart, yang oleh ahli matematika Barat dianggap sebagai penggagas ilmu geometri analisa.
Penemuan di Bidang astronomi
Al-Khayyam memiliki prestasi yang menonjol dalam ilmu astronomi. Ketika Sultan Jalaluddin Maliksyah memintanya untuk memperbaiki kalender, maka dia membuat kalender baru yang lebih akurat dari pada kalender Gregorian yang ada di dunia saat ini.
Hal itu karena tingkat kesalahan Al-Khayyam dalam membuat kalender itu hanya satu hari dalam setiap 5000 tahun. Sedangkan dalam kalender Gregorian terjadi kesalahan satu hari setiap 3330 tahun.
Penemuan di Bidang fisika
Al-Khayyam menulis banyak buku, baik dalam bahasa Arab maupun dalam bahasa Persia. Akan tetapi sebagian dari buku-buku itu ada yang hilang.
Profesor Qadri Thauqan mengatakan dalam bukunya, “Turatsul Arab Al-Ilmi Fi Ar-Riyadhiyyat Wa Al-Falak,”
“Kita tidak mendapatkan banyak orang yang mengetahui bahwa Umar Al-Khayyam memiliki kontribusi besar dalam ilmu matematika dan astronomi.
Kadang mereka hanya bisa minta maaf ketika kita memberitahukan kepadanya bahwa dia juga seorang filsuf dan penyair. Memang popularitasnya dalam kedua bidang ini menjadikan orang-orang tidak mengetahui kejeniusannya dalam bidang yang lain.” [MRR]
Sumber : 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah Islam, Muhammad Gharib Gaudah, Pustaka Al Kautsar, http://serunaihati.blogspot.co.id/2012/11/biografi-umar-khayyam-ahli-matematika.html