ChanelMuslim.com – Ustazah Oki Setiana Dewi mengungkapkan di akun instagramnya bahwa putranya, Sulaiman Ali Abdullah, memiliki laringomalasia. Akibatnya, ASI yang masuk melalui mulut bisa masuk “nyasar” ke jalan nafas.
Lalu, seperti apakah laringomalasia seperti yang dialami oleh bayi Sulaiman tersebut? Apa gejala dan penyebabnya? Yuk, kita bahas di bawah ini.
Pengertian Laringomalasia
Dikutip dari laman popmama.com, dijelaskan bahwa Laringomalasia merupakan kelainan bawaan yang menyebabkan terganggu atau terlambatnya pertumbuhan jaringan laring. Hal ini bisa berakibat pada jaringan-jaringan pada sistem pernapasan menjadi lemah dan menutup sebagian jalan napas.
Tingkat keparahan laringomalasia pada bayi bisa beragam. Pada kebanyakan kasus, kondisi ini bukanlah hal yang serius karena biasanya ada kemungkinan laring akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Laringomalasia biasanya mengalami perbaikan saat si Kecil berusia 20-24 bulan.
Namun pada kondisi yang lainnya, laringomalasia bisa menyebabkan si Kecil mengalami kesulitan makan, bernapas, hingga akhirnya menyebabkan si Kecil sulit untuk mengalami kenaikan berat badan.
Penyebab laringomalasia
Dalam sumber yang sama menyebutkan, penyebab dari kondisi ini masih belum diketahui secara jelas mengapa bayi dapat mengalami laringomalasia.
Menurut para ahli respiratori anak di Rumah Sakit Anak Monroe Carell Jr Vanderbilt, Nashville, Texas, kondisi ini dianggap sebagai perkembangan abnormal tulang rawan laring atau bagian lain dari pita suara. Penyebab laringomalasia diduga akibat dari kondisi neurologis yang mempengaruhi saraf pita suara.
Penyebab laringomalasia lain diduga merupakan kelainan yang diturunkan oleh orangtua, meskipun bukti untuk penyebab ini masih belum cukup kuat. Terkadang kelainan bawaan ini juga dihubungkan dengan cacat lahir tertentu, seperti disgenesis gonad dan sindrom Costello.
Namun, anggota keluarga dengan sindrom tertentu tidak selalu memiliki gejala yang sama dan tidak semua memiliki laringomalasia.
Tanda dan gejala laringomalasia pada bayi
Bayi yang lahir dengan laringomalasia dapat menunjukkan gejala sesaat setelah dilahirkan. Tidak jarang pernapasan yang terdengar seperti dengkuran memburuk sebelum kemudian membaik dengan sendirinya, biasanya sekitar 4-8 bulan.
Bila si Kecil mengalami kondisi ini saat ia lahir, biasanya kita dapat melihat gejalanya dengan jelas dalam beberapa minggu pertama. Beberapa gejala yang bisa diamati, antara lain:
1. Suara napas terdengar grok grok. Sering kali menjadi lebih buruk ketika bayi sedang menyusu, gelisah, menangis atau tidur telentang.
2. Mengalami kesulitan makan.
3. Suara bernada tinggi
4. Berat badan buruk.
5. Sering tersedak saat makan.
6. Sleep apnea.
7. Sianosis atau kulit membiru.
8. Menarik leher dan dada setiap bernapas.
9. Aspirasi (menghirup makanan ke paru-paru)
10. Mengalami gastroesophageal reflux seperti muntah-muntah.
Kapan perlu khawatir?
Sebaiknya segera menghubungi dokter bila si Kecil mengalami beberapa gejala yang patut mendapatkan pertolongan medis seperti berikut ini:
Berat badan si Kecil tidak kunjung naik.
Bibir berubah menjadi biru dan napasnya terdengar berisik.
Si Kecil berhenti bernapas selama lebih dari 10 detik.
Leher atau dada nampak tertarik setelah dibangunkan.
Apa saja upaya yang bisa lakukan?
Pada kondisi laringomalasia yang normal, biasanya operasi tidak sampai dilakukan. Namun, si Kecil yang mengalami kondisi ini sebaiknya diperhatikan kebutuhan dan cara pemberian ASI.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan, antara lain:
Posisikanlah si Kecil tegak saat jeda minum ASI, hal ini dilakukan agar penapasannya bisa lebih lancar.
Setelah si Kecil merasa kenyang, sebaiknya jangan langsung membaringkannya agar tidak terjadi refluks ASI.
Sebaiknya tunggu si Kecil sampai sendawa atau mengeluarkan gumoh.
Bila sudah mempraktikkan beberapa hal di atas namun si Kecil menunjukkan gejala berbahaya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Terkait bayi Sulaiman, Oki Setiana Dewi dan Ory Vitrio rutin melakukan fisioterapi yang membuat banyak kemajuan. Diceritakan Oki, pada usia 3 bulan, selang/sonde yang telah sejak lahir digunakan dapat dilepaskan.
Masya Allah, tentu saja jika terjadi gejala-gejala tersebut di atas, segera konsultasikan dengan dokter agar cepat diatasi seperti ikhtiar yang dilakukan Oki. [jwt]